Ђคll๏ … Pekerjaan yang semakin hari bertambah, rasanya membuat tubuh letih, penat dan ada juga yang merasa tertekan. Bagaimana bisa menyelesaikan semua pekerjaan kalau tubuh seolah tidak sanggup melakukannya. Apa yang sedang terjadi? Mungkinkah pertanda saat ini tubuh mengalami burnout, benarkah? Lalu apa yang sebaiknya dilakukan.
Burnout bukan merupakan kondisi yang biasa-biasa saja, karena jika dibiarkan akan mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Kondisi ini bisa terjadi karena banyak faktor, bisa karena pekerjaan, perubahan kondisi yang dialami, dan penyebab lainnya.
Daftar Isi :
Saat Tubuh Mengalami Burnout
Menurut Wikipedia, burnout atau keletihan mental adalah istilah psikologi terhadap kondisi seseorang yang mengalami kegagalan dan kelesuan karena beban pekerjaan yang dihadapinya.
Tanda tubuh mengalami burnout adalah :
1. Merasa Lelah
Rasa lelah akan berkurang setelah kita melakukan istirahat dalam jumlah cukup. Namun apa yang terjadi jika rasa lelah itu disebabkan karena kita merasa terbebani dengan banyaknya tugas yang perlu diselesaikan.
Pekerjaan menumpuk, semangat kerja kurang, tidak berkonsentrasi, semua menumpuk jadi satu dan menyebabkan diri merasa lelah.
2. Produktivitas Menurun
Rasa lelah yang terus mendera tubuh akan membuat kinerja kita menjadi terus menurun. Target kerja tidak terpenuhi sesuai waktu yang ditentukan. Akibatnya pekerjaan bukan semakin berkurang, justru akan terus bertambah. Hal ini juga bisa membuat kepercayaan pimpinan menjadi berkurang.
3. Jenuh dengan Kegiatan Rutinitas
Semua aktivitas pekerjaan seolah menjadi kurang energi. Bosan dengan apa yang menjadi rutinitas keseharian. Lalu bagaimana dengan pekerjaannya? Semua pekerjaan yang belum diselesaikan seakan terus membayangi diri.
4. Mudah Emosi
Tidak sabaran, mudah marah, jadi lebih sensitif, menghindari komunitas dan lebih senang menyendiri. Ini merupakan dampak dari semua yang dialaminya dalam pekerjaan. Perasaan ini tidak hanya akan dirasakan saat bekerja saja, bisa jadi juga ketika berada di rumah bersama keluarga.
5. Imunitas Menurun
Pernahkah mengalami kondisi tubuh yang menurun? Tentu. Tubuh yang biasanya aktif bergerak, tiba-tiba merasa lelah, lesu dan enggan melakukan aktivitas yang seperti biasanya. Ya, kurang bergairah.
Saat pikiran dan jiwa tercurah pada suatu pemikiran maka energi yang dibutuhkan akan semakin bertambah. Apa jadinya jika kondisi tubuh tidak mendukung pemenuhan itu. Tubuh akan semakin melemah karena daya tahan tubuh menurun.
Dampak dari daya tahan menurun adalah tubuh menjadi mudah sakit, seperti flu, batuk, kepala pusing dan nafsu makan juga menurun. Lalu apa yang sebaiknya dilakukan? Full istirahat saat liburan untuk memulihkan kondisi agar bisa segera kembali seperti sediakala.
Penyebab Burnout
Burnout bisa dialami oleh siapapun juga. Tidak hanya disebabkan oleh tekanan pekerjaan, tetapi bisa juga oleh kondisi yang tidak menyenangkan seperti masa pandemi ini. Waktu setahun dengan keadaan yang kurang nyaman membuat setiap diri berusaha mencari solusi untuk mengatasi kondisi ini.
Ada yang tetap menjalankan aktivitas dengan menjaga protokol kesehatan, ada juga yang abai akan 3M dengan berbagai alasan, atau malah ada yang merasa tertekan dengan kondisi ini. Semua orang menyikapi pandemi ini dengan caranya masing-masing.
Bagi yang tidak mampu memberikan solusi untuk kondisi ini maka akan berpengaruh terhadap kondisi mentalnya. Apa yang terjadi bila terus dibiarkan? Tentunya akan diri semakin menderita.
Mengalami stres berlebihan, insomnia, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan dampak kesehatan lainnya.
Cara Mengatasi Burnout
Burnout membuat diri menjadi kurang nyaman. Saat tubuh mengalami burnout, segeralah lakukan perenungan dan niatkan untuk segera mengatasi kondisi tersebut secepat mungkin.
1. Menjaga Pola Hidup Sehat
Hidup sehat dengan menjaga asupan makanan yang bernutrisi, cukup istirahat dan cukup asupan air putih akan membuat kondisi kesehatan terjaga. Tubuh yang sehat merupakan sinergi yang optimal dari kesehatan fisik dan mental dalam diri seseorang.
2. Luangkan Waktu untuk Me Time
Aktivitas yang terus menerus dilakukan akan membuat diri menjadi lelah dan bosan. Meluangkan waktu untuk diri sendiri atau me time menjadi sarana untuk menjaga kesehatan mental kita. Lakukan kegiatan yang mampu membuat kondisi kita kuat dan terus bersemangat.
Me time menjadi kegiatan yang mampu membuat kita semakin menyayangi diri sendiri. Selain itu juga menikmati kegiatan yang dilakukan dengan sepenuh hati. Ada banyak cara dilakukan, seperti menulis di blog, masak, photography, melukis, berkebun, mengkoleksi benda tertentu, dan aktivitas menarik lainnya.
3. Rutin Olahraga
Olahraga tidak selalu dilakukan di tanah lapang, tetapi bisa juga dilakukan di rumah. Melakukan senam ringan, berenang, lari-lari di tempat atau jenis olahraga lainnya.
4. Mau Berbagi dengan Orang yang Terpercaya
Setiap permasalahan akan ada solusinya dan setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sharing dengan orang yang terpercaya akan membantu mengurangi beban dalam dada. Selanjutnya cari jalan penyelesaian yang menenangkan.
5. Berlibur
Siapa yang tidak senang berlibur? Justru sebaliknya, kegiatan berlibur menjadi suatu hal yang diharapkan dan dinantikan. Kondisi pandemi tidak menutup peluang untuk tetap berlibur juga, lho. Dimana dan kemana sebaiknya?
Berlibur tidak selalu dilakukan di luar rumah. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama keluarga di dalam rumah, seperti :
- Nonton film
- Masak
- Main game
- Bersih-bersih rumah
- Melakukan tur virtual
6. Istirahat yang Cukup
Istirahat dalam jumlah cukup akan membuat tubuh menjadi bugar. Idealnya waktu istirahat dalam sehari adalah sekitar 7-8 jam.
7. Fokus pada Keadaan Diri
Tidak mudah terpengaruh pada hal-hal negatif, tetapi fokuslah pada keadaan diri sendiri. Lakukan evaluasi dan kemudian menata kehidupan kembali dengan warna yang lebih indah dan menyenangkan.
Penutup
Saat tubuh mengalami burnout, tentu ada perubahan yang telah terjadi dalam diri. Semua masalah yang datang silih berganti dalam kehidupan perlu mendapatkan jalan keluarnya. Membenamkannya sendiri dan menumpuknya hingga batas waktu tak terduga sebenarnya akan membuat tubuh menjadi lemah tak berdaya.
Sebagai poin terakhir, jangan biarkan diri kita larut pada suatu hal yang sedang terjadi. Karena segala hal yang kita alami sudah menjadi kehendak Sang Ilahi. Terus lakukan yang terbaik dan berusaha selalu bersyukur menjadi penguat diri. Apa yang kamu lakukan saat menghadapi banyak persoalan hidup? Sharing, yuk!
Salam,
Share the article :
Pingback: Jenuh dengan Kehidupan, Coba 5 Sumber Inspirasi Ini - UmmiSyifa.com
Pingback: Nikmati Liburan Untuk Menjaga Kesehatan - UmmiSyifa.com
Wah apakah aku sedang mengalami fase burnout, ya? Lagi sensi bangeeeettt, huhu
Memang pandemi, pekerjaan, dan berbagai masalah lainnya bisa bikin mental kita lelah ya mbak. Aku pun sedang menerapkan supaya bisa rutin olahraga lagi, meski hanya 20 menit tp lumayan bisa bikin tubuh fresh dan berasa bisa membuang energi negatif?
burnout momok banget kalau lagi lockdown gini. Gk bisa kemana-mana, semua pada tutup. Makasih sharingnya, mbak
Oalahhhh, baru tahu artinya “burnout”. Tadinya aku pikir kondisi tubuh saat demam atau stres gitu, meskipun memang ada hubungannya juga ya Mbak dengan stres karena ada kejenuhan akibat rutinitas atau pekerjaan yang menumpuk.
Alhamdulillah, aku sedang tidak berada di fase itu. Setahun lebih pandemi masih tetap bisa menikmati dan menerima semuanya dengan ikhlas dan bahagia.
Semoga Mbak juga demikian, ya. Salam sehat selalu.
Aku suka olahraga dan nonton yang meghibur, bikin relax sejenak walau nonton sambil nyetrika n nilepin baju lol. Btw makasih ya sharingnya istilah ini baru tau semoga kita sehat dan semangat ya kak
Kadang, karena terlalu sibuk, jadi lupa istirahat yang cukup. Kerjaan bukan cuma soal rumah tangga, ada pekerjaan lain yang mesti diselesaikan. Nah, ini bisa jadi masalah juga, ya, Mbak. Kalau kurang istirahat, capek dipaksa kerja, agak riskan nanti ujungnya ngeri…hihi. Mesti luangkan waktu untuk diri sendiri juga seperti liburan dan me time.
Burnout sama dengan depresi begitu ya kak? Bahaya banget ya. Bisa bisa kalau tertekan jadi mengganggu kesehatan mental. Ngeri ya kak, kalau gk refresh diri sendiri jg
Berarti kelelahan karena pekerjaan bisa dibilang burnout, ya. Sering deh saya ngalamin ini. Hal yang belum dirutinkan adalah olahraga. Mau deh olahraga biar bisa sehat lahir batin. Trims sharingnya Mba
Wah saya pun Kadang gitu Mbak, kalau ada masalah dan pekerjaan menumpuk biasaya jadi nggak enak makan, tidur nggak nyenyak alhasil paginya muntah².
Kalau sudah begitu biasanya langsung menenangkan diri karena takut sakit, soalnya bagi kami yg tinggal di Papua kalau imunitas menurun rawan sekali terkena Malaria.
Kondisi pandemi saat ini memang membuat banyak orang rentan mengalami ‘burnout’ ya Mbak.
Support system dari keluarga terdekat di rumah, sangat besar manfaatnya dalam menghadapi kondisi ‘burnout’ ini.
Makasih infonya ya Mbak. Semoga kita semua senantiasa sehat dan dapat kuat menghadapi jika sewaktu-waktu mengalami ‘burnout’. Semangat, Mbak!
Aku belum fokus sama keadaan diri sendiri dan sering memaksakan diri gitu. Wajar aja ya kalau mudah terpengaruh hal negatif yang akhirnya mengalami kondisi burnout ini. Bahkan emosi marah itu sering banget meluap padahal hanya karena hal sepele.
dari ciri-cirinya sepertinya saya mengalami hal ini kak, baru bebebrapa pindah kerja ke tempat di luar pulau jawa, adaptasi masih berprogress dan udara panas buat saya cepat lelah dan semangat kerja menurun hilang fokus juga, apakah itu bisa dibilang burnout juga ya kayaknya
Wah saya di akhir Ramadan lalu tuh Mbak kayaknya tubuh mengalami burnout deh, kelelahan dan badan capeknya gak abis2… gak mau lg deh jor-joran kerja kayak gitu,, luangkan waktu buat me time ya Mbak., tfs
Kayaknya aku lagi ngalami burnout nih, rasa rasanya lelah, lelah hati, lelah fisik. Libur 2 minggu gak produktif sama sekali untuk nuli, cobain tipsnya ah.
Segala yang berhubungan dengan kelelahan fisik apalagi jiwa bisa menjadi pemicu penyakit ya. Termasuk ketika kita mengalami burnout ini jadi emang patut banget untuk diwaspadai.
Pingback: Pentingnya Mencintai Diri Sendiri Sebelum Cintai Orang Lain