Peran Ibu bantu mencegah penyebaran Covid-19

Peran Ibu Bantu Mencegah Penyebaran Covid-19

Helo.. Melakukan rehat sejenak untuk menuntut ilmu, bisa bikin kita melek akan kondisi yang saat ini terjadi. Saat pandemi ini banyak yang mengadakan webinar, jadi kita bisa pilih mana yang sesuai dengan keinginan kita. Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu bisa ikutan webinar yang diadakan oleh KPPPA bekerjasama dengan Femaledigest.com, menelusuri peran Ibu bantu mencegah penyebaran covid-19.

Temanya menarik, Pedoman Pencegahan Covid-19 di Lingkungan Keluarga. Mengingat kita masih hidup berdampingan dengan virus Covid-19 sampai ditemukan vaksin untuk penanganannya. 

 

Peran Ibu Bantu Mencegah Penyebaran Covid-19

Virus Corona Sars-2 atau Covid-19 yang datang sejak akhir tahun lalu sudah menggetarkan seluruh negara, dan sejak bulan Maret kita sudah melakukan perubahan dalam tatanan kehidupan ini. Jumlah kasus yang terkonfirmasi positif sempat dua kali mengalami peningkatan, kemudian untuk mengurangi penyebarannya dilakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Semakin meningkatnya jumlah kasus Covid-19 tentu tidak bisa menganggap biasa saja. Kita perlu melakukan penjagaan terhadap diri dan keluarga. 

Data satgas penanganan Covid-19 hingga tgl 4 November 2020 mencatat jumlah kasus yang terkonfirmasi positif mengalami penambahan sebanyak 3.356 orang, sehingga total mencapai 421.731 orang, sedangkan jumlah yang sembuh secara keseluruhan sekitar 353.282 orang. Berdasarkan jumlah tersebut Indonesia masuk dalam urutan ke-19 se-Dunia. Lalu apa yang sebaiknya dilakukan?

Jumlah yang terkonfirmasi positif saat ini memang mengalami penurunan dibandingkan beberapa minggu lalu. Namun kondisi ini tetap perlu mendapatkan perhatian, bukan membuat kita lengah. Webinar yang diadakan oleh Kemen PPPA menjadi pengingat untuk kondisi pandemi ini. 

Peran keluarga dalam mencegah Covid-19

Peran Penting Ibu Saat Pandemi

Ibu Ratna Susiana, SH. MH, sebagai SAM Komunikasi Pembangunan Kemen PPPA, memberikan paparan mengenai peran perempuan atau ibu dalam keluarga. Seorang ibu mempunyai peran vital dalam berbagai aktivitas dalam keluarga, mulai dari pengawas, sampai manajer keluarga. 

Peran Ibu bantu mencegah penyebaran Covid-19, benarkah? Tentu. Sejak pandemi datang dan mengubah kondisi kehidupan sehari-hari membuat ibu menjadi lebih ekstra dalam penanganan pencegahan pada keluarga. Saya selaku ibu, benar-benar merasakan hal ini. Menjaga agar anak tidak perlu keluar rumah, protek terhadap anggota keluarga yang melakukan aktivitas di luar rumah dan menjaga kondisi keluarga dengan asupan nutrisi, tetap happy juga terus mengingatkan protokol kesehatan.

Beberapa waktu yang lalu ada sekitar dua keluarga di sekitar rumah terdeteksi positif Covid-19. Satu keluarga melakukan isolasi mandiri dan alhamdulillah beberapa minggu kemudian hasil pemeriksaan rapid-test negatif. Sedangkan satu keluarga lagi, salah seorang anggota keluarganya meninggal dunia. 

Virus Covid-19 entah darimana didapat tentu tidak diketahui secara pasti. Namun risiko yang akan dialami oleh penderita tidak hanya akan dirasakan sendiri, lingkungan keluarga juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu langkah-langkah progresif sejak awal sudah dilakukan oleh pemerintah untuk penanganan kondisi pandemi ini dengan melibatkan semua untuk mulai dari pihak provinsi hingga masyarakat. 

Dampak pandemi ini dirasakan oleh masyarakat tidak hanya kesehatan dan ekonomi, tetapi meluas juga dengan adanya tren kekerasan. Lagi-lagi Ibu yang menjadi peran utama dalam kondisi saat ini. Peran ibu tidak hanya untuk memberikan pemenuhan kasih sayang untuk anak-anak, tetapi bisa lebih dari itu, yaitu :

  • Menjaga ekonomi keluarga
  • Mengatur keuangan
  • Menjaga ketahanan keluarga
  • Menjaga aktivitas anggota keluarga

 

Klaster penyebaran Covid-19

Perlindungan dengan Menjaga Protokol Kesehatan

Pemaparan webinar selanjutnya disampaikan oleh drg. Kartini Rustandi, M.Kes, sebagai Pit.Direktur Kerja dan Olahraga. Proses penyebaran Covid-19 ini begitu cepat. Jumlah yang terkonfirmasi positif bulan Juni lalu menurun karena pemberlakuan PSBB ketat. Namun saat berada pada kondisi new normal jumlah kasus justru semakin bertambah. Kenapa begitu? Karena banyak yang beranggapan bahwa kondisi sudah kembali seperti sebelum pandemi sehingga terlihat ada yang tidak disiplin mengikuti protokol kesehatan. Sedih rasanya. 

Melindungi keluarga tidak hanya dengan melakukan protokol kesehatan saja, kita juga perlu memahami bagaimana sebenarnya proses penularan penyakit ini, yaitu :

  • Sebaran droplet (tetesan cairan baik berasal dari batuk, bersin)
  • Menyentuh permukaan yang sudah terkontaminasi Covid-19
  • Airborne (udara terutama pada ruangan tertutup / ventilasi yang kurang) 

Menerapkan protokol kesehatan tidak hanya dipahami oleh satu atau dua orang anggota keluarga saja, tetapi hendaknya semua anggota keluarga juga sudah memahami mengenai hal tersebut, termasuk anak-anak. Selain itu kita juga perlu mengetahui siapa saja dari anggota keluarga yang rentan terhadap virus ini. Mereka adalah ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, bayi, balita, lansia, penyandang disabilitas juga anggota keluarga yang mempunyai penyakit penyerta/komorbid, seperti jantung, asma, dll.

Lebih dalam drg. Kartini Rustandi, M.Kes, menjelaskan juga bahwa virus Covid-19 ini mempunyai karakteristik :

  • 80% gejalanya ringan-sedang
  • 15% gejala berat 
  • 5 % membutuhkan perawatan ICU

 

3M cegah penyebaran Covid-19

Menjalin Komunikasi Untuk Mengatasi Perubahan Perilaku

Risang Rimbatmaja, Praktisi Komunikasi Interpersonal untuk Perubahan Perilaku menjadi pembicara terakhir dan menjelaskan mengenai bagaimana cara berkomunikasi dengan kondisi pandemi ini. Tak dipungkiri kalau pandemi ini membuat banyak perubahan perilaku pada orang disekitar kita, seperti lelah, stress, juga frustasi. Bahkan bisa jadi kita jadi bagian didalamnya. 

Perubahan pola kehidupan yang memberikan dampak pada semua lini sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis, mulai dari anak-anak yang melakukan sekolah di rumah sampai waktu yang belum jelas. Ibu yang tugasnya menjadi lebih ekstra, belum lagi kondisi perubahan pada anggota keluarga lain dan lingkungan. 

Tak heran perubahan yang terjadi ini membuat seseorang menjadi lebih kaku, mudah emosi juga menjadi lebih sensitif. Ingat kalimat lo jual gue beli. Nah, kondisi saat ini hendaknya kita tidak terbawa emosi. Berusaha tidak ikutan jadi baper dan tetap berpikir waras. 

Ditegaskan juga bahwa pandemi akibat Covid-19 ini menjadi masalah jangka panjang. Perubahan perilaku (menerapkan 3M) menjadi kunci dalam proses pencegahan, tetapi untuk melakukan perubahan itu membutuhkan waktu agar dapat bersifat menetap. Oleh karena itu, jika saat ini masih ada orang yang marah saat diingatkan untuk menggunakan masker, bisa jadi wajar karena belum terbiasa dan ada baiknya kita tidak terbawa kemarahannya. Namun balaslah dengan kalimat yang menenangkan.  

 

Baca : 

Kesimpulan

Kehadiran 3 narasumber mengingatkan kita kalau hidup berdampingan dengan virus Covid-19 tidak bisa dianggap remeh semata. Kita perlu mengoptimalkan terus kondisi kita dan keluarga. Mulai dari menerapkan protokol kesehatan, menjaga kondisi diri, keluarga juga orang-orang yang kita sayangi dan terus menjaga kebahagian dalam diri agar imun tubuh optimal dan mencegah terjadinya perubahan perilaku.

Benar adanya bahwa peran ibu bantu mencegah penyebaran Covid-19. Dalam keluarga, keberadaan ibu bagaikan pilar yang berdiri kokoh dan kuat. Ibu akan selalu ada untuk anak-anaknya, menjaga keutuhan rumah tangga dan akan berjuang semaksimal mungkin untuk keluarga tercinta. Pandemi ini semakin memperkokoh peran ibu. 

Ingat selalu pesan ibu saat melakukan aktivitas di luar rumah, menjadi hal yang penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Yuk kita saling menjaga diri dan keluarga sebaik mungkin. Harapan kita sama, semua sehat dan pandemi ini segera berlalu.

 

Salam,

 

Share the article :

2 komentar untuk “Peran Ibu Bantu Mencegah Penyebaran Covid-19”

  1. Pingback: Kilas Balik Tak Terlupakan Tahun 2020 - UmmiSyifa.com

  2. Pingback: Tangkal Corona dengan Meningkatkan Imunitas Diri - UmmiSyifa.com

Komentar ditutup.