Anak Alami Bullying, Kuatkan dengan Cara Ini

Anak Alami Bullying, Kuatkan dengan Cara Ini

Ђคll๏ Bunda. Adakah yang buah hatinya pernah mengalami bullying? Tentu ini bukan sebuah keinginan, apalagi dialami anak-anak. Namun jika ada anak alami bullying, kuatkan jiwanya dengan cara ini. Karena bullying itu benar-benar tidak nyaman. 

Anak Alami Bullying, Kuatkan Jiwanya

Siang itu saat pulang sekolah, Chayra tidak mau pulang bareng temannya. Saya pun langsung menjemputnya saat guru memberitahukan kalau Chayra masih menunggu di sekolah. Sampai di sekolah, ada dua guru yang menemani, sedangkan Chayra terlihat habis menangis. 

Saat saya datang, dia langsung menghampiri dan saya memeluknya untuk menenangkan. Tak ada kata yang diucapkan dari mulut mungilnya. Hanya terus menarik tangan saya dengan harapan bisa cepat pulang. 

Sampai di rumah, Chayra masih tidak mau menceritakan apa yang terjadi di sekolah dan saya pun tidak ingin memaksanya meskipun penuh rasa penasaran. Esok harinya Chayra berat masuk sekolah dan minta izin ke bu guru. 

Padahal kondisinya sehat. Setelah bermain di rumah seharian, menjelang tidur malam Chayra tiba-tiba mengatakan kalau dia sempat dipukul oleh teman laki-lakinya. Perlahan saya gali apa yang diceritakannya. 

Sedih diusia Chayra dapat perlakuan tidak menyenangkan dari temannya. Usia prasekolah sudah mengalami bullying. Rasanya tak percaya dan hati ini seperti teriris. Langsung timbul merasa khawatir, bagaimana kondisi Chayra selanjutnya?

Setelah kejadian itu, Chayra tidak semangat lagi ke sekolah. Dia mengatakan, “Chayra mau sekolah kalau Bunda mau nemenin di dalam kelas.” 

Saya berusaha memahami kondisi Chayra dan suami juga mengingatkan untuk tidak memaksakan kehendak kepadanya. Kami pun sepakat untuk mengikuti keinginannya, sambil melihat bagaimana perkembangan kondisi selanjutnya. 

Apakah kondisi Chayra langsung berubah setelah seminggu ditemani? Itu jadi harapan, tetapi ternyata keinginan itu belum muncul. Belum ada perubahan pada Chayra dan saya pun terus tambah hari menemaninya di minggu selanjutnya. Dari yang semula menemani di dalam kelas akhirnya bisa menunggu di luar kelas. 

Ya, kurang lebih sekitar dua minggu saya menemaninya ke sekolah. Pihak sekolah pun memahami kondisi Chayra dan bu guru juga meminta maaf karena merasa tidak maksimal untuk pengawasannya. 

Anak Alami Bullying

Beberapa tips saat anak mengalami bullying :

1.Tidak memaksanya untuk bercerita

Terus memaksakan anak bercerita akan membuat trauma yang mendalam. Sebaiknya berikan jeda waktu sampai kondisi anak benar-benar nyaman dahulu sehingga dia bisa menceritakan sendiri apa yang dialaminya. 

2. Tidak menyalahkannya

Bullying menjadikan kondisi psikologis anak berubah. Dia menjadi lebih diam dan sebagai orang tua berikan kekuatan agar dia tetap mampu tegak berdiri memandang ke depan. Bukan justru menyalahkannya dengan anggapan anak termasuk pengecut. 

 3. Dengarkan keluh kesahnya dengan sepenuh hati

Meskipun kondisi tubuhnya kecil, bukan berarti anak tidak mampu berkeluh kesah. Setelah kondisinya kuat kembali, dia membutuhkan sosok orang tua yang mau menjadi pendengar yang baik. 

4. Berikan perhatian sepenuhnya

Siapapun korban bullying membutuhkan perhatian sepenuhnya. Mereka ingin ada yang bisa menguatkan, merangkul dengan sepenuh hati agar trauma yang dirasakannya tidak membuatnya semakin lemah.  

5. Berikan ruang agar anak bisa menenangkan jiwa

Sebaiknya tidak mengingat terus kejadian yang menimpanya. Berikan ruang gerak yang nyaman agar dia mampu menguatkan dirinya juga dan terus dalam pengawasan.

6. Beritahu pihak sekolah

Memberitahukan school bullying yang telah terjadi pada pihak sekolah merupakan kewajiban orang tua. Bertujuan agar pihak sekolah bisa memberikan perhatian lebih kepada semua muridnya atau melakukan tindakan preventif pada murid lainnya. Selain itu juga agar pelaku bullying bisa insaf dan tidak melakukan perbuatan buruk itu lagi. Pihak guru sebaiknya juga ikut mengingatkan pada semua anak didiknya agar dapat saling menyayangi antara teman dengan saling berbagi dan menghargai satu sama lain.  

7. Melakukan pemantauan akan kondisi anak

Proses pemulihan kondisi anak yang mengalami bullying tentu membutuhkan waktu. Sehingga meskipun anak sudah melakukan aktivitas seperti biasa kembali, orang tua tetap perlu melakukan pemantauan terhadap kondisi anak. 

8. Berikan kekuatan agar anak bisa lebih berani

Memberikan kekuatan bahwa kondisi yang dialami anak bisa juga dialami oleh yang lain, sehingga anak tidak perlu berkecil hati. Berikan kekuatan agar anak semakin berani menghadapi kondisi dimanapun selama apa yang diperbuatnya sebuah kebenaran. Jika di sekolah ada yang berbuat kurang baik, segera laporkan ke pihak guru. 

9. Pindah sekolah 

Pilihan ini jika kondisinya benar-benar tidak memungkinkan lagi untuk terus bertahan di sekolah tersebut. 

Dampak Bullying Pada Mental Anak

Kalau ingat kejadian itu, saya ingin ngelus dada. Apalagi buat Chayra sendiri yang terus ingat dengan memori tidak menyenangkan itu. Teman bermain saat di rumah tiba-tiba berubah jadi tidak bersahabat. Sebut saja namanya Misel. 

Misel meminta teman laki-lakinya, sekitar 3 orang untuk memukul Chayra. Memang tidak dipukul secara langsung, tetapi kalimat yang didengar itu yang selalu diingat Chayra. 

Bullying bisa dialami oleh siapapun dan merupakan bagian dari kondisi insecure. Anak perlu mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak terus diingat dalam jangka panjang. Membuat luka hatinya terus menganga.   

” Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. 
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. 
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri.
Jika anak dibesarkan dengan penuh kasih sayang, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.”
~ Dorothy Law Nolte

Bentuk perlakuan bullying bisa berbagai macam, seperti secara fisik (memukul, menendang, mendorong, mencubit), bentuk perkataan (mengejek, memaki, menghina, menghujat, memfitnah), mengancam, menakut-nakuti dan bisa juga dengan melakukan pelecehan seksual. 

 

Anak Mengalami School Bullying

Beberapa dampak yang dialami oleh korban bullying, antara lain: 

  • Depresi
  • Kurang percaya diri
  • Susah konsentrasi
  • Penuh kekhawatiran
  • Tertutup dan lebih suka menyendiri

Studi yang dilakukan oleh ahli intervensi bullying, Dr. Amy Huneck (Yayasan Semai Jiwa Amini, 2008) mengungkapkan sekitar 10-60% siswa melaporkan mendapatkan perlakuan yang kurang baik seperti mencemooh, mengejek, mengucilkan, memukul, atau mendorong setidaknya sekali dalam seminggu. 

Baca juga : 

Penutup

Anak alami bullying, tentu sangat menyedihkan. Sejatinya masa anak-anak bisa dilalui dengan kondisi yang menyenangkan, bukan sebaliknya. Bullying bagian dari kondisi insecure atau merasa diri kurang nyaman. 

Orang tualah yang mampu memulihkan kembali kondisi anak dengan terus memberikan kekuatan dalam dirinya. Semua anak mempunyai hak yang sama. Entah apa yang mempengaruhi seseorang melakukan tindakan bullying. Stop bullying !

 

Salam,   

 

Share the article :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *