Menulis Novel Menarik dan Enak DiBaca

Menulis Novel Menarik dan Enak DiBaca

Ħăi … Siapa, ya, yang suka baca novel? Wah, kalau ada pertanyaan ini, sepertinya bakal banyak yang mengacungkan tangan. Namun kalau pertanyaannya, siapa ya yang mau nulis novel? Mungkin banyak yang terdiam. Ya, menulis novel menarik itu memang nggak mudah. Ada tips dan triknya. Apa saja ya?

    

Menulis Novel Menarik dan Enak DiBaca

Tema ini pas banget dengan sharing time kedua yang diadakan oleh Mubadalah dan ICC beberapa hari lalu. Temanya menarik dan bikin tambah ilmu banget. 

Mbak Najhati Sharma sebagai pembicara malam itu. Beliau sharing tentang pengalaman menulis novel Dua Barista. Novel based on true story. Kisahnya diramu dengan begitu apik dan menarik dengan proses pembuatan yang penuh penghayatan sehingga mampu menulis tuntas hingga 500 halaman. Wow, keren ya. 

Mbak Hati, panggilannya, menjelaskan kalau pada saat pembuatan, beliau berusaha benar-benar berusaha menjiwai dulu bagaimana karakter tokoh yang dibentuk. Setelah itu baru membuat alur cerita yang sesuai dengan tokoh yang dimaksud. 

Lebih lanjut Mbak Hati menguraikan beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan novel, yaitu :

1.Pilih cerita sesuai pasar yang ingin kita tuju

Misalnya ingin membuat kisah remaja, cari tahu kisah apa sih yang mereka sukai atau inginkan. Ingin buat kisah untuk perempuan dewasa, tema apa sih yang paling diminati dan bikin mereka antusias. Jadi gali lebih dalam sesuai kalangan yang ingin dituju.   

2. Buat tema yang menarik

Sharing Time Menulis Novel

Setelah mengetahui kalangan usia yang ingin menjadi pangsa pasar kita, kemudian cari tema yang menarik. Bisa pilih beberapa tema untuk dijadikan pertimbangan. 

3. Tentukan penokohan cerita

Selanjutnya tentukan siapa saja yang akan masuk dalam cerita yang akan kita buat. Berapa tokoh yang dibutuhkan dan apa saja peran mereka di dalamnya.

4. Buat latar cerita

Dari tema dan penokohan yang sudah kita tentukan kemudian bisa dikembangkan selanjutnya dengan membuat latar cerita. Seperti apa sih cerita yang akan kita buat, dimana, akan seperti apa cerita yang diangkat dan kira-kira setiap bab akan menggambarkan seperti apa saja. 

Penulis perlu menguatkan penokohannya dengan latar belakang yang jelas. Akan lebih mudah menguraikan jika latarnya sudah kita kenali lebih dalam, sehingga tulisannya lebih mudah tergambarkan dan feelnya juga bisa dirasakan.

Plot tulisan juga punya kekuatan dan keterkaitan antara setiap bab. Jika setiap bab tidak mampu menggambarkan cerita dengan jelas, maka pembaca tidak akan melanjutkan membacanya. Karena tidak menarik. 

Saran Mbak Hati, pada setiap bab di bagian akhir berusaha ditambahkan alur yang mengagetkan. Tujuannya supaya pembaca bisa terus penasaran menyimak kisah yang disajikan selanjutnya, terus bisa baca sampai akhir, deh. 

Saat membuat cerita sebaiknya juga menyeimbangkan antara showing dan telling. Tambah banyak nih perbendaharaan kata untuk pembuatan novel. Mulai dari penokohan, alur, konflik, plot, showing dan telling.

5. Konflik dan Solusi

Cerita tidak akan menarik jika tidak ada konflik didalamnya. Kisahnya bakal jadi datar dan kurang menarik. Konflik yang dibuat bisa disesuaikan juga dengan banyaknya bab yang akan disajikan. 

Jadi nantinya pembaca akan terus tertantang dan penasaran dengan kisah setiap babnya. Untuk konflik dan solusinya bisa diramu sedemikian rupa sesuai cerita yang kita inginkan.  

Melejitkan Sebuah Karya

Menulis Novel Menarik

Bagaimana caranya supaya karya kita banyak yang membaca dan suka dengan buku tersebut? Melejitkan sebuah karya tentu tidak dengan mudah diraih. Tidak didapatkan dengan instan begitu saja. Mbak Hati sendiri sebelumnya sudah menulis dua novel, tetapi keduanya kurang greget. Ada yang di bab kesekian kisahnya terasa hambar atau ada yang bingung bagaimana melanjutkan kisah selanjutnya.

Saya sendiri pun membayangkan kalau menulis novel itu tidak mudah. Bayangkan kita menulis dengan menyajikan beberapa tahapan waktu ditambah konflik, kemudian menguatkan karakter tokohnya. Duh, butuh kondisi yang ekstra nih. Ya, butuh high effort. Bukan hanya pikiran, tetapi juga punya daya imajinasi yang tinggi. 

Bukan berarti kisahnya jadi banyak khayalan atau bualan ya, maksudnya supaya kisah yang kita buat benar-benar dirasakan oleh hati terus pembaca bisa terbawa arus cerita yang disajikan. Intinya kisah yang disajikan bisa mengalir dengan indah, deh. 

Mbak Hati berbagi tips cara melejitkan sebuah karya, antara lain :

1. Mempunyai Kekuatan Cerita

Menulis novel tidak hanya terdiri dari beberapa paragraf saja, seperti cerpen. Novel itu panjang dan terurai dari beberapa bab. Setelah mempersiapkan tema sampai konflik yang akan dibuat, penulis hendaknya juga berusaha untuk bisa menulis menggunakan feelnya 

2. Marketing

Setelah berhasil menulis novel menarik, tahapan selanjutnya adalah penjualan buku. Penjualan produk tentu tidak lepas dari usaha marketing. Ya, orang yang mampu memasarkan produk ke banyak orang sehingga banyak yang tahu, tertarik dan mau membeli. 

Mbak Hati sendiri punya tim marketer sehingga penjualan bukunya bisa laris dan viral. Penjualan dilakukan secara offline dan online. Untuk penjualan online didapatkan melalui social media facebook. Promosi yang dilakukan juga disesuaikan dengan target matket yang diinginkan. 

 

Menulis Dan Menulis

Konsisten Menulis

Menyimak apa yang Mbak Hati sampaikan, semakin menguatkan diri saya bahwa menulis itu tidak hanya sekadar ada kalimat yang terangkai paragraf demi paragraf saja. Menulis membutuhkan kekuatan jiwa agar apa yang kita tuliskan bisa dipahami dengan baik dan dirasakan oleh hati.  

Untuk menghasilkan tulisan yang baik tidak mungkin bisa diraih dalam waktu satu atau dua hari saja. Perlu terus dilatih dan konsisten sehingga menghasilkan good konten. 

Dikatakan penulis karena memang menyukai dan menggeluti dunia menulis. Bahkan sudah menjadi bagian dari dirinya. Maka semakin sering menulis akan makin mampu menghasilkan karya yang kuat dan bisa terus lebih baik. 

Baca juga :

Penutup

Menulis novel menarik tidak hanya dinilai dari segi tema ceritanya saja. Namun unsur-unsur dalam pembuatan novel juga mampu terpenuhi dengan baik, seperti penokohan, latar cerita, juga konflik.

Penulis selayaknya dapat menjiwai cerita yang akan dibuat dengan sepenuh hati agar nantinya kisah yang buat benar-benar mengalir indah dan enak dibaca. Pembaca tidak merasa bosan dan menikmati proses membacanya sampai akhir dengan nyaman. 

Terima kasih buat ICC dan Mubadalah yang telah menyelenggarakan sharing time kali ini dengan tema yang super menarik. Jadi pembelajaran berharga buat semua, khususnya saya. Semoga ilmu yang didapat bisa dikembangkan terus. Aamiin. 

Salam,

Share the article :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *