Nikmatnya Berbagi Di Saat Pandemi

Nikmatnya Berbagi Di Saat Pandemi

Helo semua … Terjadinya pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang dirasakan oleh semua orang, tanpa terkecuali. Memang ada yang menjerit dengan kondisi ini, tetapi pukulan itu tetap dirasakan semua kalangan, tidak hanya satu atau dua orang saja. Mulai dari pengusaha sampai kalangan biasa semua merasakan hal yang sama. Benarkah nikmatnya berbagi di saat pandemi bisa tetap dirasakan?

Ada yang menahan lapar sejak awal dilakukannya social distancing karena pendapatan yang didapat sangat jauh berkurang. Ada yang menangis karena tidak bisa ke luar rumah lagi. Ada yang kehilangan pekerjaan dan tidak mendapatkan pesangon, karena perusahaan tidak sanggup membayarnya. Ooo.. Covid-19, kedatanganmu menyusahkan banyak kalangan.

 

Nikmatnya Berbagi di Saat Pandemi

“ Kepedihan dan kesusahan yang di alami akan semakin terasa ringan jika kita mau saling berbagi.”

Setujukan? Segala yang sulit akan menjadi ringan jika kita melakukannya bersama-sama dengan saling bersatu, saling membantu dan mau saling berbagi. Seperti kondisi yang saat ini kita alami. Kepedihan dan kesedihan tidak hanya dirasakan oleh satu atau dua orang saja, tetapi semua merasakan kondisi yang sama.

Tenaga medis menjadi garda terdepan dalam menangani kesehatan. Mereka menjadi bagian yang penting untuk membantu menjaga kondisi kita saat ini. Namun, bagaimana mereka dapat bekerja dan membantu kita jika sarana untuk kesehatannya saja kurang mencukupi. APD yang digunakan adalah sekali pakai sehingga ketersediaannya perlu terus di jaga. Kebayang nggak berapa banyak sih yang dibutuhkan dalam sehari dengan jumlah pasien yang terus bertambah. Lalu bagaimana kalau stocknya habis? Inilah yang sebenarnya ingin kita minimalisir, sehingga donasi untuk tim medis terus mengalir.

Penerapan social distancing membuat ruang gerak pekerja harian semakin terasa sulit. Ojek Online dan beberapa pekerjaan lain termasuk UMK merasakan sekali kondisi ini. Mereka ada di sekitar kita dan kita pun membutuhkan keberadaan mereka. Lalu apakah kita hanya diam begitu saja? Kondisi saat ini membuka mata dan hati kita untuk mau berbagi dan semakin menyayangi sesama. Banyak yang mau menunjukkan kepeduliannya dengan melakukan donasi, tentu disesuaikan dengan kemampuan kita.

Menjalin-ikatan-persaudaraan

 

Baca juga : 
Masa Muda Masa Meraih Harapan

Menjaga kebersamaan

Terus menjalin kebersamaan dengan sesama akan membuat ikatan kita semakin kuat, tapi bagaimana mau bersama kalau ada yang mengalami kesakitan dan kesusahan. Karenanya kita perlu saling membantu dan saling mengasihi dengan memberikan sedikit apa yang kita punya untuk membuat yang lain juga merasakan kebahagiaan.

Memang benar apa yang kita lakukan tidak perlu ditunjukkan pada orang lain atau jika ingin berbuat kebaikan tangan kiri tidak perlu tahu. Intinya berusaha untuk ikhlas dan melakukan suatu hal sesuai dengan kemampuan kita. Berbagi membuat kita jadi lebih tenang dan ada nilai keberkahan yang kita dapatkan juga. Indahnya kebersamaan, dengan kenikmatan berbagi dan saling menyayangi.

 

Menjalin-kebersamaan-dengan-berbagi

 

Nikmatnya berbagi di saat pandemi. Dibalik kondisi sulit yang saat ini dialami, kita dihadapkan dengan kejadian yang membuat kita semakin memiliki kepedulian dengan sesama. Ada anak-anak yang mengumpulkan tabungannya dan diberikan untuk tim medis, ada yang membantu memasak untuk membantu mereka yang membutuhkan, dll. Inilah kondisi kita saat ini. Meski dihimbau untuk #dirumahsaja bukan berarti kita menutup pintu dan hati  terhadap kondisi yang terjadi di sekitar.

Kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan dalam menjalani kehidupan ini. Maka apa yang kita lakukan untuk sekitar kita? Pilihlah sesuai dengan gerakan hati, pilih A, B atau C. Apapun pilihannya yang terpenting adalah melakukannya dengan ikhlas dan tanpa menuntut imbalan. Niatkan semuanya untuk mengharapkan keridhoan Ilahi.

 

Salam,

Share the article :

1 komentar untuk “Nikmatnya Berbagi Di Saat Pandemi”

  1. Pingback: Pengelolaan Keuangan Keluarga Saat Pandemi

Komentar ditutup.