Ħăiii … Kehadiran sosok perempuan dalam kehidupan tentu memberikan sentuhan yang indah. Sebagai pelengkap dalam kehidupan karena semuanya saling berpasangan. Namun benarkah perempuan sudah mendapatkan tempat yang semestinya. Sudah adakah bentuk kepedulian terhadap perempuan korban seksual?
Faktanya sejak tahun 2011 – 2019 laporan kekerasan seksual mencapai 23.021, ungkap Komisioner Komnas Perempuan, Andy Yentriyani. Dari jumlah kasus tersebut sebagiannya adalah kekerasan dengan pemerkosaan.
Daftar Isi :
Kepedulian Terhadap Perempuan Korban Seksual
Fakta diatas membuka mata kita bahwa sebagai perempuan kita belum mendapatkan posisi yang semestinya. ODOP ICC bekerjasama dengan Mubadalah.id mengangkat tema Peran Keluarga Sebagai Support Sistem Penyintas Kekerasan Seksual. Sharing time diadakan tgl 11 Januari 2020 melalui zoom meeting.
Pengisi materi adalah Mbak Muyassarotul Hafidzoh, penulis novel Hilda dan Cinta Dalam Mimpi. Berbagi pengalaman seputar penulisan novelnya yang mengangkat tema kekerasan seksual.
Terasa miris dan sedih setelah tahu fakta yang ada ya. Bagaimana tidak? Dalam Islam, kedudukan perempuan begitu dimuliakan. Al-Qur’an memberikan penjelasan pentingnya peran perempuan baik sebagai ibu, istri, saudara perempuan juga anak.
Ibu menjadi pendidik pertama bagi anak-anaknya (madrasatul ula). Apa jadinya jika sejak kecil kita tidak dididik oleh ibu, sedangkan jenjang pendidikan sekolah dasar baru dimulai usia 7 tahun.
Istri kedudukannya adalah melengkapi kekurangan pasangannya, juga memberikan dukungan dalam menjalani bahtera rumah tangga. Bagaimana kondisi keluarga bila seorang istri tidak memedulikan keluarganya karena suaminya acuh atau tidak memenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan perannya tersebut, tidak sepatutnya kalau perempuan mendapatkan kekerasan dalam kehidupannya. Hati perempuan itu begitu halus dan lembut.
“Kepada yang percaya kepada Allah Swt. dan hari akhir, jika kamu menyaksikan sesuatu maka bicarakan yang baik tentang hal tersebut atau diam. Bersikap baiklah kepada wanita, karena dia diciptakan dari tulang rusuk. Bagian tulang rusuk paling bengkok yang ada di atas. Jika kamu berusaha meluruskannya maka dia akan patah, dan bila dibiarkan maka bengkok tetap di sana. Sehingga bersikap baiklah kepada wanita.” (HR. Muslim)
Pelecehan Terhadap Perempuan
Beberapa hari yang lalu seorang teman curhat. Saat dia akan berangkat ke kantor ada seorang pria yang menghampiri, menyentuh tangannya dan menanyakan nama dengan alasan ingin berkenalan. Pria itu bilang kalau menaruh rasa suka sejak pertama kali melihatnya. Teman saya kaget bukan kepayang. Ini laki-laki kenapa ya. Tidak kenal dan entah datang dari mana tiba-tiba seperti itu.
Media sering kali memberitakan mengenai kasus pelecehan seksual baik yang dialami oleh perempuan dewasa, remaja maupun anak-anak. Apa penyebabnya? Banyak faktor yang menyebabkan kejadian tersebut. Apa yang dirasakan oleh mereka dan bagaimana kondisinya? Menyedihkan.
Ada yang dikucilkan, dibully, dihujat karena dianggap perempuan kurang bermoral, dan bentuk ketidakpedulian lainnya. Kondisi ini yang membuat perempuan semakin merasa tidak diperhatikan hingga ada yang mengalami depresi. Padahal pelecehan tersebut tidak sepenuhnya kesalahan perempuan.
Mbak Muyassarotul Hafidzoh menyampaikan kenapa bukan kaum laki-laki yang mendapatkan perlakukan buruk tersebut. Padahal laki-laki juga berperan besar dalam terjadinya kasus pelecehan.
Bentuk kepedulian terhadap perempuan korban seksual tentu dibutuhkan untuk mendukung kondisi psikologis mereka. Luka yang mereka alami bukan diluar tubuh yang dapat dioles dengan salep kemudian sembuh. Luka psikis yang mendalam jauh lebih mereka rasakan dan membutuhkan proses pemulihan yang tidak sebentar.
- Sikap yang sebaiknya dilakukan kepada perempuan korban kekerasan seksual adalah :
- Tidak menyalahkan
- Menanyakan bagaimana kondisinya
- Melindunginya supaya terhindar dari ketidakadilan
- Memberikan support untuk membangkitkan semangat hidupnya
- Melakukan proses hukum
- Memulihkan kondisi korban baik secara fisik maupun psikis
- Mendampingi korban hingga kondisinya benar-benar membaik
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.” ~ QS. An-Nisa : 34
Bentuk Ketidakadilan yang Dialami Perempuan
Lebih dalam Mbak Muyassarotul Hafidzoh menjelaskan ada beberapa bentuk ketidakadilan yang dialami oleh perempuan selaku korban kekerasan seksualitas, yaitu :
1.Marginalisasi
Perempuan sering kali mendapatkan perlakukan yang kurang menyenangkan. Dianggap makhluk yang lemah sehingga diperlakukan kurang nyaman. Misalnya masih ada perusahaan yang membedakan antara pekerja perempuan dengan laki-laki. Menganggap bahwa perempuan merupakan saingan dalam berkarier.
2.Subordinasi Pembentukan Stereotype
Laki-laki dianggap superior dalam tatanan kehidupan tertentu, seperti dalam jabatan, politik, karier, ekonomi, sosial, pendidikan.
3.Kekerasan
Data Komnas menunjukkan tindak kekerasan terhadap perempuan masih cukup tinggi, baik terhadap anak-anak, remaja juga dewasa. Perempuan dijadikan sebagai objek pelampiasan.
4.Stereotype atau melalui pelabelan negatif
Masih ada stigma pada perempuan karena konstruksi sosial di masyarakat. Misalnya pekerjaan perempuan di ranah domestik saja, sedangkan laki-laki secara publik.
5.Beban ganda yang dipaksakan
Meskipun saat ini perkembangan dunia sudah semakin maju, tetapi peran perempuan masih dalam jumlah lebih besar. Misalnya setelah berkeluarga, ibu tidak hanya berperan untuk mengasuh dan merawat buah hatinya semata, tetapi juga ada yang merangkap menjadi tulang punggung rumah tangga. Kemudian sampai di rumah tetap melakukan aktivitas sebagai ibu rumah tangga.
Baca juga :
- Grit Kunci Kesuksesan Seseorang Dalam Kehidupan
- Tantangan Milenial Majukan Negeri Jaga Kebudayaan
- Saat Lisan Banyak Berucap, Hati Terasa Kelu
Penutup
Kepedulian terhadap perempuan korban seksual menunjukkan rasa kasih sayang kita kepada sesama perempuan. Masih adanya stigma negatif mengenai kondisi kekerasan seksual terhadap perempuan hendaknya bisa kita perbaiki. Kenapa perempuan selalu dianggap salah, sedangkan penyebab kekerasan seksual dilakukan juga oleh laki-laki.
Sharing time ICC bekerjasama dengan Mubadalah.id memberikan gambaran bagaimana kondisi perempuan saat ini. Membuka mata bahwa masih terjadi ketidakadilan terhadap perempuan.
Hendaknya laki-laki dapat melakukan tugasnya dengan baik. Mengayomi perempuan dengan sepenuh hati. Perempuan memiliki banyak kelebihan dan ingin mendapatkan kasih sayang yang tulus bukan dengan tindak kekerasan.
Salam,
Share the article :
Pingback: Asam Lambung Meningkat Bagaimana Mengatasinya? - UmmiSyifa.com
Pingback: Bukan Sekadar Kecantikan Sesaat