Kapan MPASI diberikan? (Sumber : Freepik) |
Pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI adalah di usia 6 bulan. Kenapa demikian? Karena disesuaikan dengan kondisi pencernaan anak. Ya, sistem pencernaan membutuhkan kesiapan dalam menerima makanan. Meski MPASI sudah diberikan, asupan ASI juga tetap terus diutamakan hingga usia anak mencapai 2 tahun. Kenapa menunggu hingga usia 6 bulan? Lalu jenis makanan apa yang diberikan saat pertama anak diberikan makanan?
Kenapa MPASI diberikan saat usia 6 bulan?
Terdapat beberapa alasan yang menjelaskan kenapa MPASI diberikan saat usia anak 6 bulan, yaitu :
1. Menurut Angka Kecukupan Gizi atau AKG tahun 2013, kebutuhan anak di usia 6 bulan sudah mulai bertambah seiring dengan laju pertumbuhannya. Maka diperlukanlah tambahan makanan pendamping selain dari pemberian ASI.
2. Sistem pencernaan, ginjal sudah menunjukkan perkembangan yang yang lebih baik, sehingga sudah memungkinkan untuk mencerna makanan secara bertahap.
3. Sistem syaraf dan oromotornya sudah menunjukkan kemampuan seperti, mampu mengisap dan perlahan menggigit serta menguyah makanan yang diberikan.
4. Saat usia 6 bulan gigi anak sudah mulai tumbuh satu per satu.
5. Perkembangan motorik kasarnya yaitu sudah mulai duduk dan memiliki ketertarikan untuk meraih benda yang ada di sekitarnya kemudian memasukkannya dalam mulut.
Berdasarkan alasan di atas, akan timbul pertanyaan, bagaimana jika MPASI diberikan di usia lebih dari 6 bulan? Mengamati laju pertumbuhan dan kemampuan anak yang sudah semakin meningkat, maka sebenarnya pemberian MPASI dilakukan sesuai usianya agar kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu juga akan lebih mudah melatih kebiasaan makannya dibandingkan jika usianya sudah lebih dari 6 bulan.
Makanan saring untuk anak. (Sumber : Pixavay) |
Tahapan pemberian MPASI
Saat usia anak sudah 6 bulan pemberian makanan untuknya, tentu tidak serta merta apa saja bisa diberikan tanpa memastikan bagaimana daya terimanya, tetapi perlu memastikan juga kesesuaian makanan tersebut terhadap sistem pencernaan.
Usia 6-8 bulan : – Makanan saring
– Pemberian 1-2x sehari
– Tekstur makanan masih agak cair.
– Perkenalkan air putih secara bertahap
Usia 8-9 bulan : – Makanan lumat
Makanan yang diberikan sudah mulai agak bertekstur.
– Pemberian 2x sehari
– Buah
Usia 9 – 12 bulan : – Makanan kasar
– Pemberian 3x sehari
– Buah
Usia > 12 bulan : – Bisa diberikan sesuai dengan menu makanan keluarga.
Pemberian bertahap akan membuat anak mengenal dan menerima makanan dengan lebih baik. Ya, hal ini akan membantu proses adaptasi pada makanan yang diberikan. Jenis bahan makanan yang dapat diberikan saat usia 6 bulan adalah yang mudah dicerna, seperti wortel, bayam, pepaya, pisang, apel, labu kuning, dll. Awal perkenalan MPASI, Bunda bisa mencoba dengan tekstur yang cair dahulu. Kenapa demikian? Karena sistem pencernaan anak sejak lahir hingga usia 6 bulan sudah terbiasa dengan asupan ASI. Sehingga dengan pemberian makanan yang agak cair akan membuatnya mudah menerima.
Mengenalkan makanan secara bertahap. (Sumber : Pixabay) |
Lalu adakah yang sebaiknya tidak diberikan di usia 6 bulan ini? Tentunya ada ya Bun, seperti makanan pedas, berbumbu tajam, mengandung penyedap rasa, kadar minyak yang tinggi, juga bahan makanan yang asam.
Jenis makanan yang terbaik untuk usia bayi, 0-6 bulan adalah ASI dan terus dilanjutkan hingga usia anak 2 tahun. Pemberian ASI akan memberikan banyak manfaat untuk Ibu juga ananda. Lalu setelah usia anak mencapai 6 bulan, sudah mulai diperkenalkan dengan makanan yang dilakukan secara bertahap, sesuai dengan perkembangan saluran pencernaannya.
Usia anak yang terus bertambah tentunya perlu mendapatkan dukungan dengan menjaga asupan makanan agar nutrisinya terus terpenuhi secara optimal. Kebutuhan nutrisi yang terus mencukupi juga akan membantu perkembangan seluruh organ-organ tubuh. Maka perkembangan anak yang baik adalah asupan nutrisinya terpenuhi dan terus memberikan stimulasi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Semoga semua anak-anak Indonesia terus terjaga kesehatannya dan tumbuh menjadi generasi harapan bangsa yang membanggakan. Semangat terus Bunda.
Salam sehat.
Referensi :
www.health.detik.com/ibu-anak/
Share the article :
Informatif sekali mbak
Terima kasih Kak.