Ђคll๏ … Aktivitas mendera. Terasa waktu cepat bergulir, detik demi detik hingga seperti tidak menyisakan waktu untuk kita beristirahat. Ya, kala aktivitas meningkat kita memang hanya fokus dengan pencapaian target yang sesuai. Hasrat untuk mengejar deadline lebih besar jadi kita mengabaikan hal yang penting untuk kesehatan. Saat kondisi ini datang, kita perlu siasati kesibukan dengan nutrisi tepat supaya tubuh juga mendukung semua kegiatan yang kita lakukan.
Daftar Isi :
Siasati Kesibukan dengan Nutrisi Tepat
Jam makan siang sudah lewat. Aisha masih asyik di meja kerjanya. Sudah sejak beberapa jam yang lalu dia terus berkutat di depan monitor canggihnya. Tak terpengaruh sedikitpun dengan aktivitas yang dilakukan oleh orang disekitarnya. Ya, setiap jelang akhir bulan dia memang sibuk membuat laporan kerja. Membuat evaluasi kinerja timnya termasuk memberikan penilaian secara personal.
Lain halnya dengan Namira, seorang ibu rumah tangga plus aktivitasnya jualan online. Seorang anak sedang asyik bermain robot di sebelahnya. Andhika menarik tangan bundanya sebagai tanda ingin minta susu. Namira yang terlihat sedang sibuk dengan handphonenya pun mengangguk sambil meminta supaya Andhika bersabar sebentar karena sedang menyelesaikan sebuah upload-an. Belum lagi kalau orderannya sedang menjulang. Keinginan anaknya terkadang dikesampingkan sejenak. Bahkan untuk makan jadi terlambat dan istirahat pun berkurang.
Sibuk? Ya, setiap orang tentu punya jam sibuk tertentu dan dengan berbagai alasan. Pernahkan merasakan kondisi ini. Waktu rasanya cepat banget dan banyak aktivitas lain yang kita abaikan, padahal sebenarnya penting untuk tubuh kita. Ah, suka lupa kalau tubuh kita tuh bukan mesin. Kemampuannya dengan batasan tertentu. Jadi kita perlu lebih aware dengan diri sendiri.
Beberapa kali saya mengalami kondisi ini, alasannya pun beragam. Akibatnya setelah beberapa hari berjibaku dengan keinginan dan target yang ingin dicapai, tubuh jadi lemah. Kok badan jadi lemas ya. Perut perih. Kepala berkunang-kunang. Makan kurang selera. Selanjutnya minum obat deh, tetapi kok nggak ada perubahan juga.
Terus ke dokter deh dan dibilang jangan capek-capek ya Mbak. Ingat waktu makan. Jangan stres dan tidur yang cukup. Dokter tanya juga, mau istirahat berapa hari nih? Dua atau tiga hari. Jawabnya nggak usah lama dok, cukup sehari aja. Begitu lihat surat izin ternyata diminta rehat dua hari.
Sibuk boleh, tetapi kita juga perlu menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Apapun kegiatan yang kita lakukan tetap berusaha untuk tidak mengabaikan kesehatan diri sendiri. Apalagi tubuh kita itu sangat berharga. Kesehatan merupakan nilai yang tak terkira. Makan sesuai waktunya. Istirahat secukupnya dan olahraga pun sebaiknya tetap dilakukan secara rutin.
Baca juga : Menikmati Ilmu Secara Otodidak, Bisakah
Berikan Waktu untuk Diri Sendiri
Abai dan menganggap sepele hal yang penting ternyata pamali ya. Diri sendiri yang merugi. Bahkan dampaknya lebih banyak lagi, tetapi kenapa hal ini suka terjadi berulang ya. Khilaf jadi kambing hitam deh. ̮ƗƗɪ̣̇ks.
Kita perlu siasati kesibukan dengan nutrisi tepat. Terus apa yang sebaiknya dilakukan? Ada beberapa tips keren yang bisa di coba nih, yaitu:
1.Atur pola makan
Buat pengaturan pola makan yang jelas. Misalnya sarapan jam berapa, makan siang juga makan sore. Schedule yang jelas dan rutin dilakukan bakal bikin tubuh menikmati ritmenya dengan nyaman. Sekali saja melanggar akan terasa reaksinya.
Misalnya membuat pengaturan untuk sarapan sekitar pukul 06.00-08.00 dengan minum sereal atau minum air hangat plus 3-5 buah kurma saat di rumah. Makan siang pukul 12.00-13.00 dengan menu lengkap (nasi, lauk pauk juga sayur). Porsi tidak berlebihan agar tetap dapat melanjutkan aktivitas selanjutnya. Kemudian makan malam tidak lebih dari pukul 20.00.
2. Kenali jenis makanan
Makanan yang kita konsumsi tidak hanya sekadar untuk memberikan rasa kenyang. Namun kita pun perlu tahu mana jenis-jenis makanan yang merangsang lambung, seperti perut kembung. Pernah nggak merasakan kondisi ini?
Perut terasa penuh padahal kita belum banyak makan, sering buang angin, bersendawa, perut juga terlihat membesar. Saat seperti ini rasanya nafsu makan jadi kurang berselera. Padahal kita ingin makan sesuatu, tetapi kondisi lambung kurang mendukung.
Makanan pedas, asam, kopi, produk olahan susu, kacang-kacangan, makanan berlemak juga jenis sayuran bergas seperti kol, brokoli, kubis diketahui bisa merangsang lambung. Jenis makanan apa yang bisa membantu kondisi ini? Buah pepaya, pisang, labu kuning, mentimun, juga wortel.
3. Hindari kecemasan dan stres
Sirkulasi darah ternyata berpengaruh saat tubuh kita mengalami stres sehingga bisa membuat perut kembung. Akibatnya nafsu makan kurang, kondisi tubuh tidak tenang, aktivitas berkurang dan kinerja menurun. Nah, dampaknya jadi tambah banyakkan.
Baca juga : Berpikir Kritis Mengoptimalkan Hati
Penutup
Siasati kesibukan dengan nutrisi tepat penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan aktivitas yang kita lakukan juga lancar. Saat makan kita sebenarnya kita tidak hanya memenuhi hak tubuh, tetapi juga untuk melindungi organ di dalamnya agar dapat terus bekerja dengan baik.
Memang sih saat kesibukan menerjang, rasanya kita ingin segera menuntaskan. Pola makan pun tetap disesuaikan sehingga semua bisa berjalan dengan baik. Terus bisa istirahat dan melakukan relaksasi.
Pemenuhan nutrisi yang tepat tidak hanya membuat kondisi kesehatan terjaga dengan baik juga membuat segala aktivitas kita berjalan sesuai harapan. Sibuk boleh, tetapi asupan makanan juga tetap terpenuhi dengan baik. Kamu setuju atau pernah punya pengalaman saat kondisi sedang sibuk, yuk berbagi di sini!
Salam,
Share the article :
Pingback: Asam Lambung Meningkat Bagaimana Mengatasinya? - UmmiSyifa.com
Pingback: Benarkah Kolesterol Berbahaya Bagi Tubuh - UmmiSyifa.com