Review Buku Ibuk

Review Buku Ibuk : Keberhasilan Anak Atas Doa Ibu

Hai semua … Mau review buku Ibuk nih. Menemukan buku yang menarik dan bikin penasaran itu ternyata tidak mudah ya. Sudah coba cari-cari dari satu buku ke buku yang lain, tetapi ada saja yang terkadang bikin kita merasa kurang pas. Ini yang saya rasakan kalau lagi cari buku. Kadang sudah klik dengan judulnya, eee pas baca blurb-nya kok ada yang kurang ya. Akhirnya cari lagi buku yang lain.

Itulah pencarian yang saya lakukan lewat aplikasi Ipusnas, dan akhirnya bertemulah dengan buku satu ini, terus jadi penasaran, dipinjam dan alhamdulillah tuntas dibaca sampai akhir. Buat saya ada sisi yang menarik dari buku ini.

Review Buku Ibuk

Sentuhan kasih sayang Ibu

Review buku Ibuk, hasil buah karya Iwan Setyawan. Kalau di lihat sekilas, buku ini menggambarkan bagaimana sosok ibu yang disayang penulis dan bentuk ungkapan cinta penulis pada ibunya. Sosok yang tidak akan habis untuk diceritakan. Penulis menyampaikan bagaimana perjuangan sang ibu, mulai dari masa muda, bertemu dengan ayah yang menjadi pasangan sejatinya, kemudian bagaimana perjuangannya dalam mengasuh dan membesarkan anak-anak.

Peran Ibuk dalam novel ini adalah Tinah yang saat belia tidak mampu melanjutkan sekolah Taman Siswanya karena harus membantu mengurus ke lima adik-adiknya yang masih kecil, di tambah dengan kondisi ekonomi yang sangat pas-pasan. Kondisi juga yang membuatnya pindah pengasuhan, yaitu tinggal menemani kakek dan neneknya.

Berdasarkan pengalaman hidup inilah membuat Ibuk saat melahirkan anaknya satu per satu memiliki tekad yang kuat untuk terus menyekolahkan semua dan tidak ingin ada yang mengalami kondisi seperti dirinya. Prinsipnya, pendidikan adalah hal penting dalam kehidupan. Ibuk memenuhi biaya sekolah dengan melakukan pinjaman uang pada ijon, baik untuk pembayaran biaya tahunan sekolah juga jika ada kebutuhan sekolah lain yang sifatnya mendesak. Pembayaran pinjamannya dilakukan setiap hari sampai satu per satu lunas terbayar.

Penulis adalah anak ketiga dari lima bersaudara dan menjadi satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga. Meski begitu Ibuk tidak memberikan perlakukan yang berbeda antara dirinya dengan saudara perempuan lainnya. Semua diperlakukan sama.

Hidup adalah perjuangan

Kehidupan ini bukan semata untuk hari ini ataupun esok, tetapi untuk masa kehidupan yang cukup panjang. Roda perputaran akan terus bergerak. Karenanya dikatakan bahwa hidup itu adalah perjuangan. Segala hal yang kita inginkan tidak serta merta datang dengan sendirinya, tetapi akan menghampiri kita bila mau terus berjuang dan berusaha. Tekad dan kemauan yang kuat kemudian di dukung dengan usaha yang tak kenal lelah akan membuat semua harapan itu muncul.

Layaknya seorang anak yang sedang berlatih berjalan. Awal melangkah dia akan merasa sangat takut, dan saat jatuh pun menangis, tetapi apakah anak ini akan kapok dan tidak mau mencoba lagi. Tidak, dia akan tetap terus mencobanya tanpa henti. Jatuh, terus coba lagi dan lagi. Hingga akhirnya tulang kaki semakin kuat. Telapak kaki mampu menapak dengan kokoh dan dia juga berani melangkahkan kakinya perlahan-lahan.

Benarlah bahwa “hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha“.  Kegigihan, keuletan juga kesabaran yang menjadi kunci dalam meraih cita-cita. Begitupun Bayek, yang terlahir dari keluarga sederhana, tidak pernah putus asa. Buku raport yang telat untuk diambil karena keterbatasan biaya, sepatu rusak yang tetap dipakai karena tidak ada gantinya, tidak membuatnya jadi putus harapan untuk terus memberikan hasil belajar yang memuaskan.

 

Baca : 

Perjuangan dan kesabaran untuk meraih kebahagiaan Review buku I Am Sarahza

Berani berubah dan menjadi diri sendiri dari Review buku Second Change Replace

Menulis untuk keabadian

Ikuti kata hatimu

Bukan hal yang mudah mengikuti kata hati. Ada banyak pemberontakan dalam jiwa ini untuk menentangnya atau ada alternatif pilihan lain yang menggoda hingga akhirnya gagal dilakukan. Setelah hampir 10 tahun berjuang di negeri orang dan berhasil mewujudkan satu per satu misinya, Bayek mencoba mengikuti kata hati untuk menapaki hari-harinya di tanah kelahiran. Belum tergambar apa yang akan dilakukannya saat pulang nanti, tetapi rasa rindu yang kuat dengan keluarga membuatnya tetap mengambil keputusan ini.

Setelah beberapa waktu Bayek mencoba untuk membuat goresan tangan yang menceritakan pengamalannya dalam kehidupan ini ataupun berbagi akan apa yang ditelusurinya selama ini. Selain mengikuti kata hatinya, Bayek juga selalu meminta doa dari Ibuk, agar apa yang akan dilakukannya bisa mendapatkan restu dan didukung dengan doanya.

 

Review buku Ibuk, bagi saya mengingatkan bahwa meraih mimpi memang tidaklah mudah. Dibutuhkan perjuangan, kesungguhan, tekad kuat, keuletan juga kesabaran dalam menjalani hari demi hari yang dilalui. Doa ibu yang terus mengiringi akan membuat seorang anak mampu melalui semua tahapan ujian yang dihadapinya.

Ibu adalah cahaya dalam keluarga. Sosok yang mampu memberikan kehangatan, kekuatan juga penyemangat dalam jiwa anak. Untaian doa tulusnya mampu mengetuk pintu langit, mengharapkan yang terbaik untuk buah hati tercintanya. Tak ada balasan yang diinginkan. Semuanya semata demi kebahagiaan anak-anak tercinta.

 

Salam sayang,

Share the article :

30 komentar untuk “Review Buku Ibuk : Keberhasilan Anak Atas Doa Ibu”

  1. Jadi ingat mamak deh,,,,
    Seperti hal nya dengan mamakku,ia selalu memberi doa terbaik disetial sujudnya..

    Meski usia mamak tak lagi muda,, terpancar jelas raut kebahagiaan saat anak anaknya serta cucu berkumpul.
    Hal yang paling selalu aku ingat,mamak selalu bilang gini ‘ semoga kalian semua sukses tapi jangan lupa untuk tetap selalu akur bertiga saudara (anak mamak).

    Jadi penasaran pengen ngebaca buku judul Ibuk, pasti banyak hal yang begitu menarik tuk dibaca

  2. Hmmm perjuangan seorang ibu tuh gak ada habisnya kalau diceritakan dalam satu bukupun,karena dari mengandung sampai melahotkan dan mendidik anakamya menJdi madrasah utamanya,gak akan muat hanya dalam satu buku. Mahluk terjebat itu ibu.

  3. emang bener ya mba, doa itu itu bisa sampai langit. jadi emang gak boleh sia-siakan doa ibu. kalau bisa setiap hari minta donya dan ridhonya biar hidup ini mudah dijalani dengan adanya doa ibu sebagai tameng. bagus nih bukunya, jadi penasaran hihi.

  4. Based on true story ya Mba Asih. Asik nih pasti novelnya, plus bikin baper karena pengen nangis. Hehehe. Saya itu baca apa saja, dengar apa saja, asalkan ada unsur-unsur ibunya jadi gampang baperan. Huhuhu.

    1. Betul Mbak. Kisahnya based on true.
      Setelah jadi ibu memang lebih bisa merasakan bagaimana rasanya perjuangan Ibu ya Mbak, jadi sebenarnya bukan baper juga. hehe.

  5. Oh ini penulis yang sama dengan King ya, pantas familiar. Aku pernah melihat cover buku ini sih cuma belum sempet kubaca, sepertinya ceritanya bakal mengharu biru ya krn perjuangan juga :’)

  6. Novel Ibuk sarat maknabkehidupan ya mba. Banyak hal yg bs diambil hikmahnya. Setuju petjuangan tdk menghianati hasil. Siapa yg gigih berusaha akan mndapatkn apa yg diinginkan. Ditambah lagi pelengkap doa seorang ibu. Makadih mba review bukunya keren.

  7. Itulah mengapa ada kalimat “Surga ada di bawah telapak kaki ibu” kekuatan doa seorang ibu yang tulus merawat dan mendidik anak2nya itu luar biasa 🙂

  8. Benar adanya kalau ibu disebut 3x saat Rasulullah pernah ditanya oleh sahabat beliau tentang siapa yang harus kamu kasihi terlebih dahulu. Ternyata memang Ibu dan doanya sangat mustajab ya mbak

  9. Pingback: Review Book Fiction Historical : Tingwe Sang Gadis Kretek - UmmiSyifa.com

  10. Pingback: Membaca Meningkatkan Kemampuan Otak, Benarkah? - UmmiSyifa.com

Komentar ditutup.