Ђคll๏ … Pandemi sudah berlangsung hampir sembilan bulan dan banyak perubahan yang kita alami. Mulai dari kehidupan sehari-hari, sosial juga ekonomi. Tak ayal banyak yang melakukan pengelolaan keuangan keluarga saat pandemi ini.
Daftar Isi :
Pengelolaan Keuangan Keluarga Saat Pandemi
Sejak pandemi datang, tak ayal sektor ekonomi memberikan dampak yang dirasakan oleh semua kalangan. Banyak UMKM yang merasakan penurunan pendapatan, tidak sedikit juga sektor industri yang tersengal-sengal dalam menjalani usahanya dan cukup banyak juga karyawan yang merasakan imbas dengan adanya pengurangan tenaga kerja.
Semua merasakan kondisi yang sama dan kita pun berharap bisa melalui masa berat ini dengan baik. Setiap keluarga terus berjuang untuk menjalankan operasional dapur dan kebutuhan hidup lainnya. Berat memang dirasakan, tetapi kita perlu menjaga keseimbangan agar kondisi tubuh juga tetap optimal.
Pengelolaan keuangan keluarga yang sepenuhnya diatur oleh ibu tentu akan mengalami perubahan. Ada yang bisa menerima perubahan yang terjadi, tetapi ada yang membutuhkan waktu dan proses. Hal yang wajar, karena kondisi ini pun terjadi secara mendadak dan tidak terduga.
Tips Mengatur Keuangan
Masa pandemi belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Sebagai ibu tentunya kita akan berperan ekstra dengan kondisi ini. Semua berusaha dikondisikan sebaik mungkin agar kebutuhan tetap dapat terpenuhi dan keuangan pun dapat tetap aman untuk periode waktu tertentu. Ada beberapa tips dari Lifepal.co.id pengelolaan keuangan saat pandemi ini, antara lain :
1.Mengatur pengeluaran tidak tetap dengan seksama
Perlu pengaturan yang jelas antara pengeluaran tetap dan tidak tetap. Untuk pengeluaran yang tidak tetap dapat di cek kembali mana yang sifatnya penting dan tidak begitu penting sehingga anggarannya bisa dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.
2. Melakukan skala prioritas
“Bunda, kenapa sih sekarang kita nggak belanja lagi ke supermarket. Kan enak bisa lihat banyak pilihan terus pilih ini dan itu deh.”
Duh, siapa yang nggak mau, tetapi kondisi saat ini kita perlu melakukan skala prioritas pada pengeluaran yang dilakukan. Mana yang benar-benar penting dan mana yang masih bisa di tunda. Pengeluaran wajib seperti membeli kebutuhan rumah tangga, biaya sekolah, pajak, BPJS, tentu sudah menjadi anggaran tetap.
3. Melunasi hutang berskala besar
Pembayaran kartu kredit, cicilan rumah, dalam biaya lain yang berjumlah besar menjadi pertimbangan dalam anggaran keuangan. Pengeluaran ini bisa menjadi biaya yang di prioritaskan. Karena bila mengalami penunggakan akan membuat biaya di bulan berikutnya menjadi lebih besar, bahkan bisa jadi memberatkan.
4. Menyimpan tabungan darurat sebaik mungkin
Memiliki simpanan darurat sebaiknya tidak digunakan selama semua kebutuhan sudah terpenuhi. Tabungan darurat akan bermanfaat bisa kondisi kita benar-benar sangat membutuhkan dan tidak memiliki alokasi dana lain. Oleh karena itu, penyimpanannya pun tidak diganggu gugat.
5. Tetap menyisihkan uang untuk jangka panjang
Adanya anggaran keuangan yang disimpan untuk berinvestasi tentu bermanfaat untuk perencanaan jangka panjang. Investasi dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan bisa dianggarkan setiap bulannya.
6. Memanfaatkan sumber daya yang ada
Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki saat ini begitu penting. Misalnya memberdayakan lahan yang ada untuk bercocok tanam sehingga hasilnya bisa digunakan untuk pemenuhan sehari-hari. Bisa juga dengan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki untuk mendapatkan sumber penghasilan baru, seperti berjualan makanan secara online, menjadi reseller, dan kemampuan lainnya.
7. Berbelanja sesuai kebutuhan
Pemenuhan kebutuhan untuk gaya hidup tentu tidak akan ada habisnya, karena terus mengalami perubahan dan perkembangan. Sedangkan jumlah pendapatan yang kita miliki tidak selalu bertambah. Tak salah bila kita lebih bijak lagi saat menentukan mana yang merupakan kebutuhan dan keinginan. Sehingga mampu meminimalir anggaran yang ada.
Baca juga :
- Tempat Untuk Membangkitkan Inspirasi Kehidupan
- Nikmatnya Berbagi di Saat Pandemi
- Santai Bersama Sosial Media dan Menjaring Kebaikan
Tetap Berbagi dengan Sesama
Kondisi yang saat ini terjadi tidak bisa dianggap biasa saja. Tak sedikit disekeliling kita yang saat ini merasakan kesulitan. Meskipun berat, tetapi kita tetap bisa berbagi dengan sesama sesuai kemampuan. Gaji yang kita dapatkan pun bisa disisihkan untuk anggaran berbagi dengan sesama.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa bersedekah mempunyai banyak manfaat, hanya Allah Swt. yang bisa menghitungnya, diantaranya :
“Sungguh bersedekah itu mencegah kematian yang jelek, mencegah malapetaka (bala), sampai sedekah itu melindungi dari orang yang zalim.” (Ibrahim An-Nakha’i mengatakan, “Orang-orang dahulu memandang bahwa sedekah akan melindungi dari orang yang suka berbuat zalim.”) Sedekah juga akan menghapus dosa. menjaga harta, mendatangkan rezeki, membuat gembira hati, serta menyebabkan hati yakin, dan berbaik sangka kepada Allah Swt.”
Melakukan pengelolaan bukan berarti membuat kita menjadi pelit dan tidak peduli dengan sesama. Tetap mau berbagi dengan rasa kepedulian dan kasih sayang akan memberikan keberkahan pada rezeki yang kita dapatkan. Selain itu juga menunjukkan rasa syukur kita atas nikmat rezeki yang sudah kita dapatkan.
Penutup
Pengelolaan keuangan keluarga saat pandemi tentu menjadi perhatian khusus. Keinginan melakukan aktivitas seperti sebelum pandemi datang memang menjadi harapan. Namun, apa daya kondisi saat ini berbeda dan kita belum tahu sampai kapan berakhir sehingga membutuhkan perencanaan untuk pengeluaran.
Tak dipungkiri di saat kondisi ini banyak godaan yang datang. Adanya perencanaan yang matang dan tertata dengan detail akan membuat godaan itu sirna dan kita tetap mampu mempertahankan apa yang menjadi keinginan. Semua berharap pandemi segera berlalu dan kondisi ekonomi bisa kembali bangkit. Semoga harapan ini segera berwujud nyata. Aamiin.
Salam,
Pingback: Tips Kelola Keuangan Keluarga Agar Terkendali - UmmiSyifa.com
Mengelola keuangan pasti sangat dibutuhkan, kayaknya nggak hanya pas pandemi. Tapi mungkin pas pandemi ini momennya belajar mengelola keuangan dengan baik, latihan nggak boros.. hehe.. mungkin itu salah satu hikmahnya kak. Buat para manusia yang suka boros, bisa belajar neriman.
☺☺☺
sepakat banget sih mbak, kudu banget punya dana darurat. sebisa mungkin prioritasin belanja kebutuhan pokok, meskipun aku juga suka kalap. tp tetep kudu rasional di masa pandemi ini, hhh
Point terakhirnya ngena banget. Berbagi bisa buat kita jadi lebih bahagia. Trims sharingnya tentang pengelolaan keuangan yang emang penting banget mba.
setuju banget sama dana priotitas sih. harus memilah mana yang dibutuhkan dan mana yang diinginkan. Kalo aku biasanya pake ceklist kebutuhan terlebih dahulu setelah itu baru keinginan, kadang juga masih skip beberapa ceklist kebutuhannya huhu 🙂
Di masa pandemi harus pandai-pandai mengatur keuangan biar tetap aman. Makasih buat sharing tipsnya. Semoga masa pandemi berakhir dan perekonomian bangkit lagi ya.
Setuju!
Mengelola keuangan sangat penting Mbak, apalagi di masa pandemi ini.
Kalau saya biasa memcatat dulu hal-hal yg perlu dan butuh, nanti di seleksi lagi dan mengutamakan kebutuhan yg menjadi prioritas.
Agar keuangan keluarga nggak Jatuh
Alhamdulillah, tahun 2019 saya dan suami sadar finansial lalu mulai punya dana darurat.
Kalo sy setelah mengikuti KBSI jurus agar kita lbh cermat dalam mengelola keuangan adalah dengan menulis jurnal misi, yaitu menuliskan semua pengeluaran kita setiap harinya beserta barang apa yg kita buang. Ternyata ni berefek juga loo bikin kita pinter ngerem pengeluaran
Menyisihkan dana utk saat urgent nih penting banget. Setuju dengan semua tips2nya mba. Harus dijalankan semua tipa
Setuju, Kak.
Harus sekali punya dana cadangan/darurat. Belanja keb utama yang diprioritaskan. Yang gak penting gak usah dulu.
dana darurat itu memang penting banget karena kita tidak ada yang tahu akan seperti apa kehidupan kita kelak.. berbagi ke sesama pun juga tetap harus dilakukan, karena kalkulator manusia sangat berbeda dengan kalkulatorNYA, gak boleh pelitlah ya.
yakin aja kalau kita akan selalu cukup.
Mengatur pengeluaran tidak tetap ini memang nggak gampang juga, karena nominalnya yang tidak sama. Tapi harus dicoba agar terkontrol keuangannya
Pandemi memang bikin perubahan pola pengaturan pengelolaan keuangan. Saya sendiri, harus rela pengahsilan suami berkurang, karena ada pemotongan gaji dari perusahaan. Gak tanggung-tanggung, hampir 1 juta. Padahal, kebutuhan sama sekali tak berkurang. Mau tak mau harus merombak pengeluaran.
Aku termasuk orang yang tidak begitu lihai dalam mengelola keuangan
Memang semua itu ada ilmunya ya.. tinggal kita nya aja lagi mau belajar atau tidak
Di masa pandemi ini, dana darurat memang pantas menjadi prioritas utama. Karena kita tidak tahu akan seperti apa kondisi dan perkembangan pandemi ini di masa mendatang. Dan tidak ada yang tahu apakah keluarga kita akan tetap sehat atau mengalami ujian kesehatan di masa-masa yang sulit ini.
Terima kasih informasi pengingatnya Mbak. Jadi ingat untuk selalu menahan jempol agar tidak terlalu sering browsing di marketplace, hehehe…