5 Tips Merawat Bayi Untuk Pasangan Muda Agar Tidak Takut dan Khawatir

Bagi pasangan muda, mempunyai buah hati tentu suatu kebahagiaan, bahkan rasanya tak percaya sudah menjadi orang tua, tetapi dibalik kebahagiaan itu terselip juga rasa khawatir karena belum terbiasa dan takut salah penanganan. Padahal semua perlengkapan dan keperluan harian untuk bayi sudah terpenuhi, tetapi karena baru pertama kali memegang langsung bayi, rasa takut itu akan muncul dengan sendirinya. Apakah nantinya saya bisa merawatnya dengan baik? Bukankah merawat dan mengasuh bayi tidak hanya sekedar mengASIhi, tetapi juga melakukan perawatan pada tubuhnya, dan mampu memahami kondisinya dengan baik.

Tubuh mungil yang nantinya akan tumbuh besar dan menggemaskan menjadi tantangan buat orang tua untuk selalu memberikan yang terbaik. Meskipun awalnya takut, tetapi semuanya membutuhkan waktu dan pembelajaran hingga nantinya jadi terbiasa dan tidak merasa canggung lagi. Lalu apa saja yang perlu di cermati dalam merawat bayi?

1.Selalu menjaga kebersihan.

Kondisi kulit bayi masih masih begitu sensitif, sehingga kita sebagai orang tua juga perlu menjaganya sebaik mungkin. Setelah melakukan aktivitas, kita sebaiknya segera membersihkan diri dahulu sebelum mendekati buah hati, seperti mencuci tangan atau mandi dahulu. Orang tua merupakan bagian terdekat maka semuanya bermula dari orang tua terlebih dahulu.

2. Memandikan bayi dengan suhu yang sesuai.

Mandi merupakan hal yang menyenangkan, begitupun dengan bayi. Awalnya dia memang belum memahami rutinitas ini, tetapi lambat laun begitu menikmati bahakan menjadi bagian yang menyenangkan. Kapan sih waktu yang tepat untuk memandikan bayi dan adakah tips tertentu? Baca 7-tips-mandi-untuk-bayi-dan-waktu-ideal-mandi

3. Mengganti popok.

Menjaga kenyamanan bayi dengan memastikan kondisi popoknya menjadi hal penting. Sedikit saja popoknya tidak nyaman, bayi akan memberikan respon dengan tangisannya, untuk minta segera digantikan. Bisa karena basah atau pump. Bayi yang diberikan dengan asupan susu formula umumnya akan pipis lebih sering, begitupun saat kondisi udara dengan dingin.

4. MengASIhi hingga usia 2 tahun.

Pemberian ASI sangat dianjurkan hingga usia 2 tahun. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam ASI merupakan yang terbaik dan akan memenuhi asupan nutrisinya hingga usia 6 bulan, kemudian dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan ditambahkan makanan pendamping.

5. Memahami tangis bayi.

Bukan hal yang mudah memahami kondisi bayi. Saat menangis, hal yang biasanya dicek Bunda adalah memastika kondisi popoknya. Saat dirasa kondisi popoknya tidak bermasalah, Bunda akan segera mengangkat buah hati tercinta.  Mengendongnya, mengajak bermain, memgASIhi dan menimangnya hingga tertidur pulas. Nangis bukan hanya menandakan bayi lapar saja, tetapi bisa karena popok yang basah, bosan, sakit, dll. Baca 9-penyebab-bayi-menangis-dan-penanganannya

 

Begitu membahagiakannya menjadi orang tua, melihat buah hati tumbuh sehat, ceria dan menggemaskan. Meski begitu orang tua juga perlu memahami bagaimana perawatan yang benar untuk bayi tercinta. Mempelajari perawatan bayi bisa mulai dilakukan sebelum buah hati lahir, melalui media yang mudah didapat, seperti buku, majalah, info online, dll. Step by step langkahnya dapat dicoba secara perlahan.

Namun dibalik rasa bahagia jika terselip rasa berat dan letih, hendaknya bisa dibagikan dengan keluarga, agar kondisi Bunda dan suami tetap terjaga dan tidak stres. Rasa letih itu tentu ada, karena kondisi Bunda masih dalam masa pemulihan juga. Namun, bila kondisi keluarga tidak memungkinkan atau jaraknya cukup jauh, maka adanya rasa saling berbagi dan memahami antara Bunda dan suami akan membuat segalanya mudah teratasi.

Tidak bermuram durja ataupun mengurung diri karena letih dan bosan, tetapi mau sharing dan mencari solusi bersama. Karena memendam rasa yang perih akan membuat kondisi Bunda ataupun suami menjadi tambah letih, banyak energi yang terkuras hingga berpengaruh juga saat memberikan respon pada bayi. Akhirnya rasa berat yang dirasa saat awal menjadi ringan dan senyumpun akan berkembang kembali.

 

Salam bahagia.

Share the article :