Ђคll๏ … Tahun baru sudah berjalan 3 hari, rasanya cepat juga ya. Kalau bikin kaleidoskop kenangan berkesan 2020 belum terlambatkan. Nantinya bisa buat evaluasi untuk tahun peristiwa tahun ini. Banyak peristiwa yang terjadi sudah terjadi dan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Daftar Isi :
Kaleidoskop Kenangan Berkesan 2020
Waktu lalu sempat buat kilas balik tahun 2020. Nah kali ini dibuat yang berbeda, ingin buat yang lebih detail. Makanya buat kaleidoskop kenangan berkesan 2020, plus tantangan ODOP juga sih.
Januari
Awal tahun yang membuat banyak orang kaget. Setelah malam hari menikmati hari perayaan tahun baru, eee dini hari ada kiriman air yang bikin banyak rumah tergenang, bahkan genangannya sampai menjulang tinggi. Saudara yang tinggal di Tangerang mengalami musibah ini.
Rumah dalam kondisi kosong karena semua sedang pergi ke Bogor dan saat ingin pulang terjebak macet. Akhirnya menginap di hotel terdekat. Paginya mendapatkan kabar dari tetangga kalau banjir sudah mencapai plafon. Pasrah sudah. Tidak ada yang bisa diselamatkan termasuk surat berharga.
Musibah datang memang tidak terduga. Kapanpun dan dimanapun. Tak disangka pesta kembang api yang menyenangkan akan berakhir dengan kondisi seperti ini.
Februari
Alhamdulillah ada rezeki dan menikmati awal bulan dengan melakukan rihlah. Berwisata sejenak sambil mengunjungi ananda yang sedang melakukan pendidikan di Ngawi. Waktunya juga lumayan, sekitar seminggu. Menikmati kebersamaan dengan keluarga rasanya senang banget dan hati jadi plong.
Biasanya saya dan keluarga mengunjungi ananda sekitar 2-3 kali. Tempatnya menyenangkan dan bikin hati tenang. Bersantai sejenak menikmati panorama alam dan menjalin silaturahmi dengan teman suami.
Bapak masuk RS dan dokter menyatakan bahwa beliau kena stroke juga demensia alzheimer. Sudah sejak bulan November lalu memang Bapak mengalami penurunan kondisi. Namun kami sekeluarga tidak menyadari akan kondisi tersebut karena beliau tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Menurut dokter penurunan kondisi beliau memang terbilang cepat, karena yang berusia sama umumnya mengalami penurunan kondisi secara bertahap.
Pemeriksaan laboratorium pun dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih memastikan dan setelah melalui proses perawatan selama 3 hari, alhamdulillah Bapak pulang ke rumah dan menjalani perawatan yang berkelanjutan.
Maret
Virus Covid-19 sudah kita dengar sejak akhir Desember 2019. Banyak media yang menyampaikan pemberitaan ini. Tak menyangka dalam waktu yang begitu cepat sudah sampai di tanah air. Awalnya dua orang yang terjangkit virus ini, tetapi dalam waktu singkat pasiennya terus bertambah.
Berbagai cara dilakukan untuk memutus proses penyebaran virus ini. Hingga akhirnya di pertengahan bulan Maret sekolah mulai diberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Semua anak sekolah diminta melakukan pembelajaran di rumah sampai waktu yang belum bisa dipastikan. Begitupun yang bekerja. Sebisa mungkin melakukan WFH (Work From Home).
Baca Juga : Berpikir Kritis Mengoptimalkan Hati
April
Bahagianya bulan ini ananda yang sekolah di Ngawi bisa pulang dan kumpul bersama keluarga. Proses perpulangan dilakukan dengan protokol kesehatan yang cukup ketat. Mulai dari pemberangkatan ke arah tujuan sampai mereka diterima oleh keluarga.
Kumpul bersama jelang bulan Ramadan tentu menjadi kesan yang menyenangkan. Lengkap rasanya. Padahal sempat ketar-ketir sebelumnya. Apakah saat pandemi ini ananda bisa pulang atau tidak. Alhamdulillah diperkenankan pulang dan menikmati liburan bersama keluarga sampai sekitar dua bulanan.
Mei
Menikmati bulan Ramadan dengan suasana yang berbeda. Ramadan tahun ini terasa sepi. Ya karena kondisi pandemi. Masjid sementara tidak dibuka dan ibadah dilakukan di rumah masing-masing.
Termasuk membatalkan rencana untuk melakukan berkunjung ke Yogya. Tiket yang dua bulan sebelumnya sudah dipersiapkan jadinya di refund. Duh, sedih rasanya. Sebelumnya sudah membayangkan bisa destinasi dan silaturahmi keluarga di Gunung Kidul. Menikmati kebersamaan saat hari nan fitri. Ternyata jadi impian yang tertunda.
Juni
Berpuasa di bulan penuh berkah sudah dilaksanakan selama sebulan penuh kemudian merayakan hari nan fitri. Salat Ied dilakukan di rumah bersama keluarga dan suami menjadi imam. Kemudian saling bermaafan dengan semua anggota keluarga.
Hari nan fitri dilebur dengan saling memaafkan. Namun, tahun ini tidak bisa berjabat tangan dan saling berkunjung ke rumah. Memang tetap ada tetangga dan keluarga yang berkunjung ke rumah, tetapi tetap tidak berjabat tangan dan melakukan jaga jarak. Berusaha melakukan protokol kesehatan sebaik mungkin untuk menjaga kesehatan kita bersama.
Menjelang akhir bulan ini, ananda pertama kembali melanjutkan pendidikannya. Meskipun pandemi masih belum dapat dipastikan kapan berlangsung, proses belajar hendaknya tidak terputus begitu saja. Haru rasanya melepas buah hati tercinta, terlebih tidak bisa mengantarkannya sampai di tempat pendidikan. Doa akan selalu mengiringi.
Agustus
Bulan kebahagiaan buat keluarga suami karena di tengah kondisi pandemi menikahkan keponakan. Awalnya sempat ragu ingin tetap lanjut atau mundur untuk prosesi acaranya. Mengingat ini merupakan niat suci untuk menghalalkan dua insan, maka niat itu tetap berusaha diwujudkan.
Apakah prosesnya berjalan lancar? Alhamdulillah semua berjalan lancar. Mulai dari proses perizinan acara sampai proses akad dan selamatan. Tidak pakai acara resepsi yang ramai, tetapi membatasi tamu dengan tidak mengirimkan undangan acara. Jadi yang datang hanya keluarga, teman dan tetangga. Jadi tidak banyak.
Saat akhir bulan terjadi lonjakan yang terkonfirmasi positif dalam jumlah yang cukup tinggi. Kondisi ini membuat kita semakin menyadari bahwa virus Covid-19 memang ada. Banyak dokter yang menjadi korban. Memang banyak juga pasien yang berhasil sembuh.
Kondisi di luar memang terlihat seperti tidak ada yang mengkhawatirkan. Semua seolah berjalan seperti dalam keadaan normal, tetapi dibalik itu ada hal yang tak terduga dan ini nyata.
September – Oktober
Bagi saya ini menjadi bulan belajar mendalami dunia blogging. Ikut webinar beberapa komunitas blog yang mumpuni, mulai dari ODOP (One Day One Post), ISB (Indonesian Social Blogger), IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis), Growthing juga ikut beberapa webinar seputar pandemi dan parenting.
Pandemi tidak menghambat kita untuk terus menggali ilmu dan belajar untuk menjadi lebih baik. Seru dan menyenangkan. Jadi tambah semangat setelah ikut webinar.
Desember
Akhir bulan 2020. Kita masih tetap hidup berdampingan dengan pandemi. Virus Covid-19 belum mau pergi juga, bahkan berdasarkan informasi yang ada virus ini katanya sudah bermutasi. Salah satu cara penanganannya dengan vaksin. Namun masih terus dilakukan penelitian lebih mendalam untuk vaksin yang tepat.
Bulan ini jadi proses evaluasi dari proses pembelajaran jarak jauh yang dilakukan sejak bulan Juli – Desember. MasyaAllah, buat saya ini merupakan proses belajar yang luar biasa. Semua orang tua benar-benar dilatih untuk meningkatkan kemampuan, pemahaman dan kesabarannya selama menjadi masa PJJ ini.
Inilah sekelumit kaleidoskop kenangan berkesan 2020 yang saya alami. Menikmati waktu selama 365 hari dengan berbagai peristiwa yang tak terlupakan.
Baca juga :
Hikmah Sebuah Peristiwa
Setiap peristiwa tentu memberikan hikmah yang berkesan pada setiap diri. Kondisi yang paling dirasakan tahun 2020 adalah kondisi pandemi. Sejak bulan Maret hingga Desember dan entah kapan akan segera berakhir.
Harapan semua orang tentu sama yaitu, di tahun yang baru ini kondisi pandemi akan segera berakhir sehingga kita dapat melakukan aktivitas seperti sebelumnya. Namun, tetap menjaga kesehatan sesuai protokol kesehatan.
“Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” ~ QS. Al-Baqarah : 269
Penutup
Kaleidoskop kenangan berkesan 2020 memberikan gambaran peristiwa yang telah saya alami dan menjadi kesan yang mendalam. Satu per satu peristiwa dalam kurun waktu 365 hari merupakan tahapan untuk membuat diri ini menjadi lebih baik lagi. Meskipun ada kesedihan di balik itu.
Semua peristiwa dilakukan dengan berbagai reaksi. Ada suka, duka, senyum, tertawa ataupun marah. Jadi kayak permen banyak rasa itu ya, nano-nano. Nah, bagaimana dengan kisah yang pernah kamu alami? Tentu banyak perbedaannya dan yang jelas sama adalah kita merasakan masa pandemi untuk waktu 10 bulan. Yuk, sharing di sini!
Salam,
Share the article :