Diriku 5 Tahun ke Depan

Diriku 5 Tahun ke Depan, Terwujudkah Nantinya

Ђคll๏ … Tio, anak usia 5 tahun yang saat ini baru masuk TK A. Sejak semalam dia bilang kalau dewasa kelak ingin jadi presiden. Susan, kakaknya, tertawa mendengar ucapan Tio, sedangkan kedua orang tuanya kaget. Ya, tidak ada yang tahu bagaimana diriku 5 tahun ke depan atau tahun-tahun mendatang. 

Akankah ada perubahan sesuai yang diharapkan atau justru sama saja. Saat ini semua memang masih misteri. Tio yang anak kecil saja, sudah punya impian akan masa depan. Bagaimana dengan kita yang sudah dewasa ini. Masih bisakah mengharapkan suatu perubahan untuk kurun waktu tertentu, 5,10 atau 20 tahun mendatang. Tentu bisa.

Perubahan Diriku 5 Tahun ke Depan

Setiap orang berhak memiliki segudang harapan. Karena kita tidak tahu mana yang nantinya akan menjadi kenyataan. A, B, C atau D. Bukankah kita ingin kehidupan yang dijalani bisa terus lebih baik. Ya, hari ini lebih baik dari kemarin dan esok lebih baik dari hari ini. 

Perubahan Diri 5 Tahun ke Depan

 

Sebenarnya kalau ditanya apa, sih, harapanmu 5 tahun mendatang, bingung jawabnya. Tidak dipungkiri kalau terkadang kita merasakan keraguan. Benar nggak, sih, nantinya bisa terwujud, bagaimana kalau justru yang terjadi adalah sebaliknya. 

Ah, sudahlah. Kalau selalu khawatir terus kita bakal nggak maju-maju. Statis begini aja, nggak ada perubahan, sedangkan orang lain sudah menapaki tangga yang lebih tinggi. Tidak ada rasa takut dan khawatir dengan langkah yang sudah ditempuhnya. Berikut harapan diriku 5 tahun ke depan :

1. Kondisi Kesehatan Terjaga

Kesehatan diri dan keluarga merupakan bagian yang penting. Hidup berdampingan dengan Covid-19 membuat kita banyak berbenah diri dan awareness dengan keadaan. Selalu ingat pesan ibu dengan 3M : 

  • Memakai masker saat keluar rumah
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Menjaga jarak minimal 1 meter, plus
  • Menjaga imun tubuh
  • Melakukan aktivitas di rumah

Kesehatan merupakan harta tak ternilai. Meskipun terkadang kita lupa dan melanggar aturan kesehatan, tetapi pada dasarnya ingin kondisi kesehatan selalu terjaga. Mengoptimalkan kesehatan selayaknya memang dilakukan sejak dini, antara lain dengan :

  • Menjaga pola makan
  • Tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan/minuman
  • Cukup asupan air putih
  • Cukup istirahat
  • Berusaha terus berhusnuzon
  • Menghindari stres
  • Menghindari kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok, minum alkohol, begadang, dll
  • Melakukan me time untuk menjaga kesehatan mental

2. Usaha Berjalan Lancar

Usaha Berjalan Lancar

Uang memang bukan segalanya karena kebahagiaan tidak didasarkan pada materi. Namun, dalam menjalani kehidupan ini kita akan selalu membutuhkan materi dalam jumlah cukup. Materi yang nantinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, antara lain :

  • Membeli kebutuhan sehari-hari
  • Untuk pendidikan
  • Menjaga kesehatan, misalnya melakukan imunisasi, membeli kacamata, melakukan pemeriksaan kesehatan, dll
  • Sosialisasi dengan lingkungan, misalnya ikut arisan, bersedekah dengan sekitar kita
  • Menjalin hubungan baik dengan sesama, yaitu dengan saling berbagi.
  • Untuk mendukung kebutuhan tersebut tentu perlu usaha yang menghasilkan. Saya berharap 5 tahun ke depan, usaha yang saya jalankan saat ini sudah berkembang lebih baik lagi dan bisa memberikan manfaat untuk orang di sekitar. 

“Berjuanglah untuk apa yang kita yakini, tanpa berusaha membuktikan apa pun kepada siapa pun; tetaplah tenang dan tidak banyak cakap. Sebagaimana orang yang telah memiliki keberanian untuk menentukan takdirnya sendiri.” ~ Paulo Coelho  

3. Mampu Membuat Konten Lebih Baik

Menikmati dunia blogging membutuhkan konsistensi dalam waktu yang panjang. Mampu mengupdate blog secara rutin, memberikan informasi yang relevan dan tampilan yang sesuai dan menarik hati.  

Harapan saya untuk ngeblog sebenarnya banyak, tetapi tidak bisa saya uraikan satu persatu di sini. Pokoknya berusaha untuk bisa terus istikamah dengan dunia menulis dan literasi. Dunia yang memberikan warna indah dalam kehidupan saya, karena bisa melihat cakrawala yang menawan, bahkan jadi silau dengan panorama yang ada. 

Silau saat melihat para blogger yang berhasil meningkatkan kemampuan menulisnya dan mendapatkan banyak apresiasi. Sebuah usaha yang panjang dan membuahkan hasil nyata tentu menjadi kebahagiaan tersendiri yang layak untuk terus disyukuri. Saya belajar banyak dari mereka semua, para blogger sejati.  

4. Menunaikan Ibadah Haji

Menjalankan rukun Islam kelima memang sudah terpatri sejak lama. Berharap sebelum usia menua bisa berkunjung ke tempat suci tersebut. Menelusuri jejak sejarah tempat Rasulullah SAW. berdakwah. 

Tidak hanya niat yang perlu terus dikuatkan, tetapi juga menjaga kondisi kesehatan dan yang tidak kalah penting sejak saat ini dengan mulai mengumpulkan biaya untuk melakukan perjalanan tersebut. Tidak sedikit orang yang sudah berhaji berharap agar dapat kembali lagi ke sana. 

Karena itu saya jadi ingin bisa secepatnya ke sana. Ikut merasakan bagaimana beribadah di Madinah dan Mekkah yang memiliki banyak pahala. Selanjutnya saat kembali ke tanah air bisa terjaga keistikamahannya. 

5. Membahagiakan Orang Tua

Usia semakin hari makin bertambah. Masa muda berganti dengan dewasa. Kemudian dipertemukan dengan pasangan hidup dan memiliki keturunan. Saat itulah kita baru merasakan bagaimana sebenarnya kedudukan sebagai orang tua. 

Peran Menjadi Orang Tua

Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan hidup semata, tetapi juga mengoptimalkan masa tumbuh kembang anak-anak dengan kasih sayang baik tutur kata juga dalam berperilaku. Saat kondisi ini kita jadi membayangkan bagaimana orang tua kita saat mengasuh kita dulu. 

Maka sudah selayaknya bila kita mampu memaksimalkan kesempatan yang ada bersama orang tua kita di masa tuanya. Jarak terkadang memang memisahkan, tetapi komunikasi yang terus terjalin akan tetap menguatkan rasa yang ada dalam hati masing-masing.   

“Dan Rabb-mu menyuruh manusia untuk beribadah kepada-Nya dan selalu berbuat baik kepada kedua orang tua. Jika salah satu atau keduanya berusia lanjut, maka jangan mengatakan ‘ah’ atau membentaknya.” ~ QS. Al Isra’ : 23

Meniti Harapan Meraih Asa

Hidup ini akan terasa hampa tanpa harapan yang kita tanam dalam diri. Semangat hidup jadi kurang greget kalau kita hanya diam berpangku tangan. Masa, sih, kehidupan yang berharga ini kita sia-siakan begitu saja. 

Meniti Harapan Meraih Asa

Padahal kehidupan ini hanyalah sementara. Roda kehidupan pun terus berputar selama kita mau terus berusaha. Sejak anak-anak, kita sudah mulai ditanamkan bahwa saat dewasa nanti akan jadi orang yang berguna dengan meraih cita-cita. 

Ini yang bikin kita terus terpacu dan berusaha semaksimal mungkin. Belajar dengan sungguh-sungguh, mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat dan berkawan dengan orang yang bisa mendukung keinginan kita. 

Apa jadinya jika sejak kecil kita tidak dimotivasi. Didiamkan begitu saja tanpa tahu apa dan bagaimana saat dewasa kelak. Seolah tidak ada tujuan yang ingin kita gapai. 

Ah, waktu memang cepat berjalan. Waktu yang akan menjawab apa dan bagaimana hasil yang akan kita dapatkan nantinya. Akankah semua harapan bisa benar-benar terwujud nyata. Tak perlu takut berharap, karena semua itu akan membuat kita semakin kuat dan tegar. 

Penutup

Harapan diriku 5 tahun ke depan, masih menjadi pertanyaan besar. Akankah semuanya bisa terwujud dan menghasilkan kebahagiaan. Harapan yang kita jalin bikin diri semakin optimis, bahwa masih ada waktu untuk meraih masa depan cemerlang. 

Anak tangga yang kita pijaki saat ini memang masih di bawah, tetapi nantinya akan terus berjalan ke atas. Jadi tatap masa depan lurus ke depan agar kita bisa semakin fokus dengan arah tujuan. Jika pilihan kita justru menuruni anak tangga yang sudah dinaiki maka harapan itu akan tertunda. 

Teruslah berjalan dan jangan pernah ragu, karena harapan itu akan tetap ada selama kita mau terus berusaha. Harapan itu akan hadir sesuai usaha maksimal yang kita lakukan. Setujukah!

Salam semangat,  

 

Share the article :