Kondisi Tim Medis dan Perhatian Kita Terhadap Virus Corona

Semakin hari jumlah orang yang positif terinfeksi virus Corona Covix-19 terus bertambah. Di Indonesia saja jumlah sampai dengan tgl 21 Maret 2020 sekitar 450 orang, sedangkan yang meninggal 38 orang (sumber: suara.com). Nah, kebayangkan bagaimana kondisi rumah sakit dan tim medisnya.

Sanggupkan semuanya tertangani dengan baik? Lalu bagaimana dengan tim medisnya? Tugas tim medis adalah membantu proses pemulihan kondisi orang yang terinfeksi penyakit, sehingga akan berusaha membantunya semaksimal mungkin, termasuk kondisi yang saat ini kita alami, terjadinya pandemi global virus Corona.

 

Kondisi Tim Medis

Hal yang perlu diingat, penyakit yang perlu ditangani tim medis saat ini tidak hanya virus Corona saja ya, ada jenis penyakit lain yang juga perlu penanganan, karenanya kitalah yang perlu memahami kenapa proses penyebaran virus ini perlu di minimalisir banget. Coba bayangkan bagaimana tim medis menangani kasus pandemi global ini. Mereka harus mengenakan pakaian khusus yang rapet banget dan banyak printilannya.

Eeii … Ini jadi urusan kita bersama ya, bukan dengan mengatakan “itu urusan loe”. Karena bagaimana kondisi kita jika tidak ada tim medis, sedangkan kita butuh penanganan cepat. Jadi kita perlu saling memahami dan berempati dengan sesama. Setujukan! Siip deal.

Tim medis juga manusia yang punya rasa kantuk, lapar dan membutuhkan perhatian. Saat ini mereka bekerja keras untuk menjaga pasien yang ada di rumah sakit, tanpa pandang bulu. Bahkan ada yang sampai tidak bisa pulang demi menjaga pasien dan menghindari tertularnya virus Corona ini terhadap keluarga juga sekitarnya. Ada juga tim medis yang terinfeksi virus Corona hingga membuat jumlah tim yang bekerja menjadi semakin ekstra. Nah, terbayangkan bagaimana kondisinya. Belum lagi adanya perlengkapan medis yang diborong oleh masyarakat yang panik dan terbawa info hoak, seperti masker hingga harganya sekarang menjulang tinggi.

Kesadaran Bersama

Virus Corona Covix-19 bisa menyerang siapa saja dan dimana saja. Informasi yang terus disebarluaskan oleh berbagai media onlinebertujuan untuk mengingatkan kepada setiap individu agar bisa terus menjaga diri dan melakukan proteksi sesuai himbauan pemerintah. Virus ini tidak bisa kita anggap remeh begitu saja, karena proses penyebarannya begitu cepat.

Jadi sebenarnya yang berjuang bukan hanya satu atau dua orang, tetapi semua orang perlu mawas diri. Tentu tidak ada yang ingin terkena virus ini, tetapi bagaimana mungkin jika kita tidak mengindahkan semua himbauan yang disampaikan, menganggap virus ini sama seperti virus lainnya hingga melakukan segala hal semaunya saja. Ooo no. Penyesalan memang selalu datang di akhir, tetapi kita perlu buka mata lebar-lebar dengan kondisi yang sekarang terjadi.

Semua orang bisa mempunyai risiko, maka yuk kita minimalkan dengan menahan diri, memahami kondisi yang sedang terjadi dan mengikuti himbauan sebaik mungkin. Ini jadi bagian penting untuk kita semua, ya kita perlu memiliki kesadaran yang sama, sama-sama ingin sehat dan terjauh dari virus Corona.

 

Bosan di rumah

Tentu siapa yang akan betah dirumah berhari-hari? Biasanya kita bisa bebas melakukan aktivitas apapun, jalan-jalan, shopping, ke tempat ibadah, arisan, ke pasar, mall, dll. Hingga datang virus Corona yang merubah segalanya. Kita diminta untuk melakukan social distancing, menjaga jarak dengan sesama, melakukan aktivitas di rumah dan menjaga kebersihan. Hastag dirumah saja jadi penting.

Belum bisa dipastikan akan berapa lama kondisi ini, tetapi yang terpenting dengan melakukan pencegahan sejak dini maka virus ini bisa segera teratasi. Ini menjadi harapan kita semua, agar kita bisa melakukan aktivitas seperti biasa kembali. Kebosanan yang saat ini kita rasakan, bisa terus coba kita atasi dengan hal-hal yang bikin kita enjoy, seperti melakukan kegiatan kesukaan kita. Bisa jadi untuk orang dewasa akan mudah mengatasinya, tetapi bagaimana dengan anak-anak. Dunia bermain adalah kesukaan mereka. Maka orang tualah yang menjadi kunci utama.

 

Bersama kita melawan virus Corona ini dengan melakukan berbagai tindakan sesuai himbauan pemerintah. Proteksi ini dilakukan untuk menjaga keberlangsungan kita bersama. Tidak menganggap remeh ataupun menyepelekan kondisi yang terjadi, tetapi bertindak bersama dengan bijak.

Tim medis berusaha keras membantu menangani kondisi yang terjadi, sedangkan kita juga melakukan proteksi agar virus ini tidak semakin menyebar dan jumlah kasus pun semakin berkurang. Dengan tindakan dan perhatian kita bersama, diharapkan kondisi ini akan segera berlalu. Virus Corona segera sirna dan kehidupan kita kembali normal.

 

Salam kebersamaan.

Share the article :

31 komentar untuk “Kondisi Tim Medis dan Perhatian Kita Terhadap Virus Corona”

  1. Saya kadang sebal dengan orang yang mengeluh, “Bosan di rumah”. Padahal, apa susahnya sih diam di rumah. Kalau posisinya ditukar, belum tentu juga mereka mau bertukar peranan dengan tim medis yang berjibaku di garda depan.

    Toh, di rumah kita bisa melakukan hal-hal bermanfaat lainnya. Tentu saja, hal ini dikecualikan bagi mereka yang memang terpaksa harus keluar rumah.

  2. Di Malang ada rumah sakit swasta yang memasang flyer untuk minta bantuan masker, kacamata, baju utk menghadapi kasus Covid-19. Dan masih banyak warga yang mengabaikan untuk tidak berdiam di rumah. Padahal dengan berdiam di rumah dan inshaa Allah tidak terkena virus juga membantu RS dan pemerintah dalam mengurangi wabah pandemi

  3. Memang sulit jika belum terbiasa serba keluar rumah lalu tiba-tiba disuruh diam aja di rumah. Semua dilakukan serba online, sekolah, kuliah, ibadah online, tetapi semua dilakukan demi kebaikan. Agar penyebaran virus bisa ditekan dan nggak semakin meluas.

  4. turut berduka ya Mbak atas berpulangnya dokter-dokter Indonesia akibat Covis-19 ini, semoga virus menulat yg jd pandemi dunia ini segera berlalu dr muka bumi ini. aamiin

  5. Semoga semua musibah ini berlalu. Inilah gunanya kita bermedsos mensosialisasikan hal positif. Kalau bosan di rumah bisa melakukan banyak kegiatan bermanfaat. Semoga semua tenaga medis diberikan kesehatan dan keberkahan, aamiin

  6. Sedih saya kalau tahu kabar Tenaga medis dan paramedis yang jadi kena penyakit ini dan akhirnya meninggal dunia. Makanya harus dukung upaya pemerintah buat social distancing dan stay at home

  7. Iya, gemes sama mereka yang abai, Inginnya kondisi seperti ini cepat pulih. Tapinye enggak mau nuruti anjuran pemerintah. Lha, piye jal?

  8. Setuju banget mba. Sabar di rumah lebih membantu mengurangi penyebaran. Which is membantu tenaga medis juga. Tujuan urfen sekarang emang flattening the curve, semoga segera aamin

  9. Karantina pribadi ini memang paling membantu. Kalau setiap orang sudah melakukan, pasti kerja tim medis juga semakin mudah.

  10. Benar mba. Penyakit ini nggak cuma tugas petugas medis, tapi dari semua individu. Ngeri kalo melihat kasus di Italia, kalau masyarakat cuek penyakitnya semakin memakan banyak korban. Naudzubillah min dzalik

    1. Kita semua merasakan kondisi yang sama. Tim medis dan TNI terus bekerja ekstra untuk mengingatkan masyarakat yang masih kurang aware dengan kondisi ini.
      Semua kondisi ini segera berlalu.

  11. Sedih sekali ya saat tahu ada 7 Dokter Yang gugur dalam menangani Covid19 karena APD Yang tidak memadai juga. Untungnyasekarang banyak masyarakat Yang ikut menyumbang. Semoga wabah ini cepat berlalu tanpa merenggut banyak nyawa

  12. semoag badai virus covid-19 ini segera berlalu ya mba, sehingga bisa normal kembali. Dan emang banget sih yg tim medis jadi garda terdepan banget, melihat alat kesehatan dan juga seperti handsat menggila banget harganya

  13. Setuju mba. Ini adalah masalah kita bersama dan kita akan berhasil melaluinya jika dilakukan secara bersama-sama. Jika kita disiplin social distancing dan selalu jaga kebersihan insyaallah wabah covid-19 akan segera berakhir. Aamiin

Komentar ditutup.