Ibu, Siapkah Saat Semua Aktivitas Dilakukan Di Rumah

helo … Sejak awal bulan Maret ini, berita mengenai virus Corona Covix-19 seakan tidak pernah dilepaskan. Bagaimana tidak! Penyebaran yang terus meluas hingga jumlahnya terus bertambah cepat, membuat kekhawatiran bagi masyarakat. Awalnya hanya 2 orang penderita virus Covix-19, tetapi dalam kurun waktu 2 minggu sudah meningkat menjadi 117 penderita (tgl 15 Maret 2020, kompas.com).

Kondisi ini membuat berbagai wilayah, terutama DKI Jakarta sebagai ibukota negara, segera melakukan tindakan sebagai sikap preventif. Bapak Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, menutup beberapa tempat wisata dan meliburkan anak sekolah juga perkuliahan. Bahkan presiden Joko Widodo juga memberikan himbauan kepada PNS untuk bekerja di rumah selama 14 hari ke depan.

 

Aktivitas di rumah

Freepik

Virus Corona Covix-19 sudah menjadi pandemi (wabah yang terjangkit secara bersamaan dimana-mana) sehingga siapapun perlu menjaga diri dan tidak meremehkan kondisi yang sedang terjadi, karena siapapun bisa terkena jika tidak berhati-hati. Untuk itu kita perlu memahami bagaimana proses penularannya dan apa gejala dari penyakit ini. Baca kenali-gejala-dan-penyebaran-virus-corona-covix-19  Begitupun dengan anak-anak. Usianya masih sangat kecil untuk tahu kondisi yang terjadi, tetapi kitalah yang berusaha memberikan pengertian dengan kondisi saat ini.

Freepik

 

Hari ini adalah hari pertama anak-anak tidak masuk ke sekolah. Saat libur biasanya mereka tetap bisa bermain karena dunia anak memang bermain, tetapi untuk kali ini mereka bermain di rumah. Uuu, terasa ekstra untuk para ibu nih, tetapi akan ada hikmahnya. Yaitu anak-anak jadi lebih dekat dengan kita. Betulkan Mom.

Melakukan aktivitas di rumah selama beberapa hari ke depan, bagi anak-anak tentu membosankan. Mereka yang biasanya bisa bermain dan bergerak bebas, tiba-tiba untuk ke luar rumah jadi dibatasi. Lalu apa yang sebaiknya dilakukan orang tua?

  1. Berikan waktu bermain untuk anak.
  2. Masak makanan yang menjadi kesukaannya.
  3. Menikmati waktu bersama, seperti nonton TV, baca buku, makan, dll.
  4.  Menjalankan ibadah bersama.
  5. Buat kondisinya senyaman mungkin.

Bukan hal mudah membuat abak terus nyaman di rumah. Saya pun juga bingung saat anak bilang, “Bosan di rumah Umi, adek mau maen di luar?”. Jadinya ya mengalihkan perhatian mereka deh ke aktivitas yang bikin mereka suka, tetapi anak akan tetap merasa bosan dan bosan. Akhirnya tetap mengajak anak main di luar, tetapi dalam pengawasan.

 

Ibu Adalah Kunci Kebahagiaan

Kondisi yang saat ini hanya untuk sementara waktu, bertujuan untuk meminimalisir pandemi yang sedang terjadi. Karenanya kita sebagai ibu diharapkan tidak panik dan tetap melakukan tindakan preventif untuk diri juga keluarga. Anak-anak merupakan bagian terpenting dalam keluarga. Kepanikan dan kekhawatiran berlebih yang dirasakan oleh Ibu bisa juga mereka rasakan dan membuatnya jadi kurang nyaman. Semua keluarga ingin anggota keluarganya sehat dan terjaga dan ini bermula dari kondisi Ibu.

Ibu yang bahagia akan membuat semua anggota keluarga mudah tersenyum dan tidak merasa takut. Ibu menjadi kunci dalam keluarga. Baca ingin-ibu-bahagia-7-tips-kebahagian-ibu-anti-baper  Meski kondisi sedang sulit, Ibu bisa menjadi pembuka suasana dan kegalauan. Bagi Ibu segala sesuatu diusahakan bisa berjalan dengan baik, harmoni dan seimbang. Sedih dan gundah yang dirasakan dibuangnya jauh-jauh agar tidak diketahui oleh keluarga. Alhasil, keluarga yang diinginkan dapat terwujud dengan baik.

 

Berhusnuzon

Segala hal tentu akan ada hikmahnya. Tak ada suatu yang berjalan dengan kebetulan karena Allah SWT sudah memberikan ketetapan-Nya. Kita sebagai umat yang beriman hendaknya bisa terus berhusnuzon akan apa yang terjadi, baik pada Ilahi juga pada sesama.  Menjagaan diri bukan berarti kita mencurigai semua orang, tetapi belajar untuk lebih berhati-hati dan mawas diri. Tetap bertindak dengan hati nurani dan tidak terbawa emosi sesaat. Percayakan, kalau pikiran yang tenang akan membuat kita lebih mudah menentukan sikap dan mengambil keputusan.

 

Kondisi yang terjadi saat ini semoga dapat disikapi dengan hati yang tenang, juga terus menjaga diri dan keluarga. Tindakan preventif tetap jauh lebih baik agar kita dan keluarga bisa selalu terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, hal yang lebih penting adalah meminta perlindungan pada Sang Kuasa. Pemilik alam dan isinya juga yang Maha Pengatur Segalanya.

Kepanikan yang berlebihan akan merugikan diri juga orang lain. Bukan akan membuat kita terlindungi. Memang tidak mudah karena kondisi ini begiu mengkhawatirkan. Semoga apa yang menjadi kekhawatiran dapat segera teratasi dan kita selalu dalam perlindungan-Nya. Aamiin.

 

Salam semangat.

 

 

 

 

 

 

 

Share the article :