Hujan … Turunlah Segera Ke Bumi

Hai … Bagaimana cuaca hari ini ? Matahari bersinar terasa sangat terik. Angin yang berhembus, membawa serta debu-debu yang beterbangan. Terasa kering karena sudah berapa bulan ini, hujan belum mengguyur bumi.
 
Benar ada beberapa wilayah yang sudah terkena kucuran sejuk air hujan, tapi sebagian besar wilayah belum merasakan. Rasanya terasa segar dan menyejukkan bila rintik air hujan membasahi semesta ini. Kucuran air hujan yang dinanti-nanti.
Menyebarnya Berita Hoax
Entah bermula dari mana, disaat menanti turunnya hujan, beredar himbauan dari berita Howe melalui grup WA. Himbauan untuk membantu mengatasi kondisi kemarau yang saat ini terjadi.
 
Darurat Kemarau Panjang !!
Sediakan baskom air yang dicampur garam dan diletakkan diluar rumah, biarkan menguap, jam penguapan air yang baik adalah sekitar pukul 11.00 s.d jam 13.00, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat Kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara.
Dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun, semakin banyak warga yang melakukan ini di masing-masing rumah, ratusan ribu rumah maka akan menciptakan jutaan kubik uap air di Udara.
Lakukan ini satu rumah cukup 1 ember air garam, sabtu jam 10 pagi serempak..Mari kita sama2 berusaha utk mnghadapi kemarau  kian parah ini..
 
Melalui akunt facebooknya BMKG pun memberikan penjelasan mengenai viralnya berita hoax tersebut.
 
Penjelasan langsung dari BMKG dalam Akun Facebook resminya sebagai berikut:
[…] Menanggapi beredarnya berita di media sosial tentang himbauan ” baskom air yang dicampur garam”, berikut penjelasan yang dapat kami sampaikan:
 
1). BMKG tidak pernah mengeluarkan himbauan agar masyarakat melakukan sebagaimana dalam berita di media sosial tersebut (“Sediakan baskom air yang dicampur garam dan diletakkan diluar, biarkan menguap… dst.”).
 
2). Himbauan agar meletakkan baskom berisi air pd siang hari tidak dapat dibuktikan secara ilmiah “mempercepat proses kondensasi menjadi butir air”. Penguapan air dari baskom yang terjadi (meskipun jumlah baskom berisi air dalam jumlah banyak) sangat jauh dari memadai bila dibandingkan dengan “jumlah uap air hasil penguapan yang diperlukan untuk proses kondensasi pembentukan awan di atmosfer”.
 
3). Hujan yang terjadi di bumi sebagian besar berasal dari kondensasi uap air dari hasil penguapan di lautan.
 
Deputi Bidang Meteorologi – BMKG
Dr. Yunus S. Swarinoto […]
Terjawab sudah berita hoax tersebut dengan penjelasan yang sangat lengkap dan terperinci, sehingga masyarakat tidak terprovokasi dengan kondisi yang ada.
Musim Kemarau yang Panjang
Kabut asap (Sumber : Freepik.com)
Dampak dari musim kemarau yang cukup panjang, tentu sangat dirasakan banyak pihak. Lahan menjadi sangat kering, udara terasa panas, penyimpanan air tanah berkurang, terjadi kebakaran hutan, dll.
 
Berita terjadinya kabut asap yang saat ini di alami oleh masyarakat di Riau, merupakan salah satu dampak kebakaran hutan. Hembusan angin membuat kebakaran hutan semakin meluas. Hujan yang dinanti pun belum kunjung turun, mengakibatkan kabut asap terus meluas hingga merambah ke negeri tetangga, Singapura. Sebaran kabut asap ini tidak hanya mengaburkan pandangan tapi juga dapat mengganggu kesehatan.      
 
Apa yang sebaiknya dilakukan di masa musim kemarau yang saat ini terjadi?
1. Terus menjaga asupan air putih dalam jumlah cukup
Menjaga asupan air putih (Sumber : Freepik.com)
Kondisi udara yang terasa kering dan suhu yang meningkat akan membuat tubuh lebih cepat haus. Menjaga asupan air dalam jumlah yang cukup akan membantu menjaga kondisi tubuh terus optimal. Asupan air yang lebih disarankan adalah air putih. Untuk konsumsi asupan air yang lain dapat disesuaikan dengan kondisi dan sebaiknya tidak dalam jumlah yang berlebihan.
 
2. Menjaga penggunakan air sebaik mungkin
Musim hujan yang dinanti dan belum kunjung tiba, membuat kita harus menjaga cadangan air tanah. Kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari tentunya dalam jumlah yang sangat banyak, seperti mencuci, masak, mandi, dll. Gunakan dalam jumlah tidak berlebihan.
 
3. Menjaga kebersihan lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan tidak hanya di saat musim kemarau saja, tapi setiap saat. Membuang puntung rokok sembarangan juga harus lebih diperhatikan. Buanglah sampah pada tempatnya. Matikan api yang tidak diperlukan, apalagi bisa membahayakan lingkungan.  
 
4. Kenakan masker saat bepergian
Menggunakan masker merupakan adalah satu tindakan menjaga kesehatan. Polusi udara yang ada di sekitar kita yang meningkat, dapat mengganggu pernafasan.
Hujan …
Hujan (Sumber : Freepik.com)
Kapan hujan yang dirindukan akan turun? Semua berharap dan berdoa, hujan akan segera turun. Hujan … Tetesan air sejuknya akan menyegarkan semesta. Alam yang terasa kering pun akan menjadi segar kembali. Bumi menjadi basah dan pasokan air menjadi bertambah.
 
Namun, sebelum hujan turun, kita harus menjaga kebersihan lingkungan dengan baik agar saat air hujan tiba, tidak ada lagi plastik-plastik sampah dan kotoran lainnya yang berserakan, sehingga membuat aliran air menjadi mampat dan jalan pun menjadi macet. Selayaknya kita harus mampu menjaga kebersihan dalam kondisi apapun.
  
Semoga bermanfaat
Sumber: https://www.facebook.com/InfoBMKG/posts/10153701677299931
Share the article :

14 komentar untuk “Hujan … Turunlah Segera Ke Bumi”

Komentar ditutup.