“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.” (QS Al Hujuraat : 13)
Dalam menjalani kehidupan ini, pastinya kita tidak akan bisa bila hidup seorang diri. Karena kita memang sudah diciptakan untuk saling berpasang-pasangan, berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Hidup bersama dengan memiliki tetangga, teman dan menjalin ukhuwah tentunya akan membuat hidup ini menjadi lebih berwarna dan penuh makna. Bisa dengan memberikan hadiah untuk sahabatku tersayang.
Hadiah untuk Sahabatku Tersayang
Sahabat adalah orang yang dekat dengan kita, untuk bisa bercerita, berbagi susah juga senang dan bermain bersama. Senangnya mempunyai sahabat yang bisa mengerti bagaimana kita. Tahukah bahwa teman itu layaknya cermin yaitu jika engkau ingin mengetahui dirimu, lihatlah dengan siapa kamu berteman. Rasul shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda,
“seorang mukmin merupakan cerminan saudaranya yang mukmin.” (HR. Al Bukhori)
Hadiah Terbaik untuk Sahabatku
Hadiah apa yang sudah Anda berikan untuk sahabat Anda?
Memberikan perhatian pada sahabat umumnya dilakukan saat perayaan ulang tahun, walimah, dll. Tapi apakah itu hanya itu saja hadiah yang bisa diberikan untuk sahabat? Doa dan ukhuwah juga bisa menjadi hadiah yang tak ternilai harganya. Berikut hadiah yang kupersembahkan untuk sahabatku tercinta. Semoga hal ini bisa membuat kita menjadi semakin erat, ukhuwah terus terjalin dan persahabatan ini bisa memberikan manfaat untuk diri sendiri juga sekitarnya.
Berkata Umar Bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu:
“Tidaklah seorang hamba di beri kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang sholih. Maka apabila kalian mendapat teman yang sholih, peganglah ia erat-erat.”
Berkata Imam Syafi’i :
“Apabila kalian memiliki teman – yang membantumu dalam ketaatan – maka genggam erat tangannya, karena mendapatkan seorang sahabat itu sulit sedangkan berpisah darinya itu mudah.”
Berkata Al Hasan Al Bashri :
“Sahabat-sahabat kami lebih kami cintai daripada keluarga dan anak-anak kami, karena keluarga kami mengingatkan kami pada dunia, sedangkan sahabat-sahabat kami mengingatkan kami pada akhirat. Dan sebagian sifat mereka adalah : itsar (mendahulukan orang lain dalam perkara dunia).
Berkata Luqman Al Hakim pada anaknya :
“Wahai anakku, hendaknya yang pertama engkau usahakan setelah keimanan kepada Allah adalah mencari sahabat yang jujur. Karena ia ibarat pohon, bila engkau duduk berteduh di bawahnya, ia akan meneduhimu, bila engkau mengambil buahnya dia akan mengenyangkanmu, dan bila ia tidak memberimu manfaat, ia tidak merugikanmu.”
Ketika Imam Ahmad rahimahullah sakit, sampai terbaring di tempat tidurnya, sahabat beliau, Imam Syafi’i rahimahullah menjenguknya. Maka ketika Imam Ahmad mengetahui hal ini, beliau menguatkan diri untuk menjenguk Imam Syafi’i. Ketika beliau melihat Imam Syafi’i beliau berkata :
“Kekasihku sakit, dan aku menjenguknya, maka aku ikut menjadi sakit karenanya.
Kekasihku telah sembuh dan ia menjengukku, maka aku menjadi sembuh setelah melihatnya.”
Penutup
Hadiah untuk sahabatku tersayang. Aku memohon kepada Allah, dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya yang mulia, agar kita menjadi sahabat sejati dalam ketaatan, yang kelak tangan-tangan ini akan menggandeng tangan yang lain memasuki surga-Nya. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin
Wahai para sahabat-sahabatku yang shaleh…
Ingatlah diriku ketika kelak Allah memasukkan dirimu ke surga-Nya.
Gandenglah tanganku agar aku dapat beriringan bersama denganmu menuju Surga ALLAH…
Jangan kau pergi dan tinggalkan aku begitu saja.
Kalau kamu sudah punyakan sahabat sesuai harapan?
** Sharing ODOJ
Share the article :