Helo … Pandemi Covid-19 masih membayangi kita entah sampai kapan nantinya. Berbagai upaya dan himbauan sudah dilakukan untuk membantu memutus mata rantai penyebaran virus ini, tetapi jumlah kasus selama beberapa hari ini justru terus meningkat.
Berdasarkan data update Kompas mulai tanggal 12 – 15 Mei 2020, masih terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan bila dibandingkan hari sebelumnya, yaitu di tanggal 13 Mei 2020, jumlah yang terkonfirmasi sebanyak 689 kasus. Sedangkan sebanyak 484 kasus (tgl 12 Mei), 568 kasus (tgl 14 Mei) dan 490 kasus (tgl 15 Mei). Lalu bagaimana kita menyikapi kondisi saat ini dengan banyaknya keterbatasan yang dihadapi?
Daftar Isi :
1. Memahami kondisi yang terjadi
Perubahan yang terjadi sejak singgahnya Covid-19 tak dipungkiri membuat ruang gerak kita jadi terbatas. Seperti apa yang kita rasakan saat Ramadan ini, masjid tidak ramai dengan jamaah yang menjalankan ibadah. Begitupun untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Kita yang biasanya bisa berbelanja di mall atau supermarket bersama keluarga, saat ini dibatasi hanya ibu atau ayah saja.
Keterbatasan yang saat ini terjadi tak ayal juga membuat beberapa usaha mengalami penurunan omset. Dampaknya tak sedikit perusahaan yang melakukan pemutusan kerja, merumahkan sebagian karyawannya bahkan ada usaha yang tidak dapat berjalan lagi karena kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk beroperasi.
Tentu bukan ini yang kita harapkan. Terlebih jelang hari raya seperti saat ini, yang sebelumnya bisa melakukan perayaan dengan adanya THR. Beli pakaian, menyiapkan sajian yang special, merapikan rumah dan menatanya dengan nuansa yang menarik (di cat baru, adanya hiasan menarik juga aksesories rumah tangga yang baru seperti taplak meja, gordyn, dll), tetapi saat ini pengeluaran perlu kita hitung lagi dengan bijak.
2. Buat skala prioritas
Kondisi saat ini dengan #dirumahsaja menuntut kita untuk menyiapkan segala sesuatunya di rumah. Yaitu berusaha memenuhi semua kebutuhan keluarga dengan menyiapkan stock barang dalam jumlah yang aman saat membutuhkan. Seperti kebutuhan bahan makanan karena merupakan kebutuhan pokok kita.
Untuk pemenuhan kebutuhan ini, ada baiknya kita membuat skala prioritas. Kebutuhan apa yang sekiranya dibutuhkan dalam waktu seminggu ke depan, kemudian seminggu kedepannya lagi dan selanjutnya. Hal inilah yang saya dan keluarga lakukan.
Berbelanja sayuran saat ini lebih sering dengan datang ke pasar langsung dan membeli kebutuhan untuk seminggu ke depan, mulai dari sayur mayur, lauk pauk kering seperti ikan asin, teri, kacang juga bumbu dapur. Sedangkan untuk kebutuhan bahan makanan kering, saya membeli sesuai kebutuhan anak-anak seperti margarin, meises, kecap, tepung, dll.
3. Gunakan sesuai kebutuhan
Memenuhi semua kebutuhan saat #dirumahsaja bukan dengan menyetok bahan makanan dalam jumlah yang berlebihan, tetapi membeli sesuai kebutuhan saja agar stock barang yang kita miliki tetap aman dan tidak merugikan orang lain. Membeli barang dalam jumlah berlebihan selain akan membuat kita mengeluarkan budget lebih besar juga akan menyulitkan kita dalam proses penyimpanan. Hal yang perlu diperhatikan saat ingin berbelanja:
- Pikirkan matang-matang sebelum berbelanja.
- Belanja sesuai kebutuhan saja baik secara offline dan Online.
- Tidak tergoda dengan promo yang sedang berlangsung.
- Membuatkan kreativitas menu sesuai ketersediaan bahan yang ada.
- Yakinkan diri bahwa saat ini kita perlu berhemat.
- Tetap berbagi sesuai kemampuan
4. Memberikan pengertian pada anak-anak
Sebagai orang tua, sudah selayaknya kita memberikan penjelasan pada keluarga akan kondisi yang saat ini sedang terjadi. Agar nantinya mereka juga bisa lebih memahami dan tidak memaksakan kehendaknya.
Aktivitas #dirumahsaja tentu membuat anak-anak lebih mudah bosan. Mereka yang biasanya bisa bermain bebas, saat ini gerakannya jadi terbatas. Begitupun dengan makanan yang mereka konsumsi. Ada kalanya anak-anak suka meminta jajan, pergi ke mall, ikut ke supermarket, dll. Maka penjelasan yang bijak akan membuat mereka mengerti akan apa yang sedang kita rasakan dan berusaha menerimanya dengan tetap tersenyum.
Bukan hal yang mudah menghadapi kondisi pandemi ini. Keterbatasan yang terjadi membuat kita perlu lebih berhati-hati saat melakukan pengeluaran. Sektor ekonomi yang menjadi penggerak kehidupan mendapatkan pukulan dan hal ini dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Mengatur pengeluaran sebijak mungkin menjadi pilihan penting dalam menghadapi kondisi ini. Namun bukan berarti dengan berhemat kita tidak peduli dengan sesama. Saling bantu dan mau berbagi sesuai dengan kemampuan akan membuat kita mampu menghadapi kondisi sulit ini. Yakin pandemi ini akan segera berlalu.
Salam.
Share the article :