Hai … Bagaimana kabar hari ini? Terus semangat #dirumahsaja kan? Ya, tentunya karena kita ingin semuanya sehat. Banyak cara yang dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh kita agar terhindar dari virus Covid-19 ini. Nah, salah satu cara memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan social distancing. Sudah tahukan, hehe.
Meski untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari bukan hal yang mudah, tetapi kita terus berusaha hingga nantinya akan jadi hal biasa. Memang berat rasanya dan terasa janggal. Untuk bicara atau berdekatan dengan sesama saja jaraknya perlu diatur sedemikian rupa. Ribet jadinya, tetapi Covid-19 tidak boleh terus menyebar, maka perlu dilakukan tindakan tegas untuk menghindarinya.
Definisi Social Distancing
Sejak datangnya Covid-19, banyak istilah baru yang kita dapatkan, seperti Social Distancing, physical distancing, self quarantine, self isolation, dll. Pada awalnya kita memang tidak memahami istilah baru ini, tetapi banyaknya informasi yang beredar maka membuat kita semakin hari paham akan maksud yang disampaikan. Â
Social distancing atau pembatasan sosial sudah mulai diterapkan sejak pertengahan bulan lalu. Namun, hal yang kita lakukan sebenarnya berupa physical distancing atau menjaga jarak aman dengan sesama. Yaitu kita menjaga jarak dengan sesama, baik dalam berinteraksi ataupun dalam melakukan antrean, termasuk dalam berkendara juga lho. Jika sebelumnya kita bisa berdekatan saat ingin ngobrol, nah sekarang sudah tidak boleh lagi. Atur jarak 1-2 meter.
Antrean yang awalnya merapat saat ini menjadi lebih panjang karena perlu mengatur jarak 1 meter dengan yang lainnya, hingga sekarang jadi panjang. Saat berkendaraan dalam mobil yang awalnya bisa ditumpangi 4 orang untuk mobil sedan, saat ini hanya bisa 2 orang saja, sedangkan yang daya tampungnya 7 orang menjadi 4 orang.
Dengan social distancing maka kebiasaan berjabat tangan atau cium pipi kanan kiri menjadi berkurang. Bersalaman dilakukan tanpa bersentuhan dan senyum yang tersimpul hanya tersampaikan oleh tatapan mata karena kita menggunakan masker. Inilah pemandangan kita lakukan saat ini.
Penerapan Social Distancing
Apa sih tujuan kita melakukan social distancing? Lagi-lagi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Adanya orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) membuat kita perlu lebih mawas diri. Karena secara fisik mereka terlihat sehat dan baik-baik saja, tetapi ternyata di dalam tubuhnya terdapat Codiv-19 sehingga dia menjadi penyebar virus ini.
Maka dengan melakukan social distancing kita bisa mengurangi risiko tertular. Ingatkan bagaimana proses penyebaran virus ini, ya bisa melalui droplet, bersin atau dari benda yang sudah ada virusnya kemudian berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya. Karenanya kita diminta untuk berhati-hati saat menerima apapun dan sebaiknya bisa segera cuci tangan selama 20 detik untuk meluruhkan virus yang mungkin menempel di sana.
Pemberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk Jakarta sudah diberlakukan sejak tgl 12 Maret lalu, kemudian diikuti oleh daerah lainnya. Diharapkan dengan adalanya pembatasan ini kurang gerak Covid-19 menjadi jauh berkurang. Memang masih ada yang nakal dengan himbauan ini, ya banyak alasanlah yang mereka sampaikan, seperti tetap mudik atau terus keluar rumah meski bukan untuk hal yang penting. Pada intinya penerapan social distancing ini meminta kita untuk melakukan segala aktivitas dengan #dirumahsaja. Meski hanya di rumah, kita tetap bisa kok melakukan banyak hal baik untuk diri sendiri, keluarga juga orang lain.
Hikmah Social Distancing
Awalnya memang terasa aneh dan berat melakukan, tetapi selanjutnya ini menjadi hal yang biasa. Terasa aneh karena berbeda dari kebiasaan yang kita lakukan sebelumnya, itu sudah pasti. Namun, tahukah apa hasil dari kebiasaan ini?
- Memutus penyebaran virus Covid-19
- Jarak yang di buat menjadikan kita lebih berhati-hati dengan kondisi sekitar.
- Berusaha untuk menjaga kesehatan diri dan orang lain.
- Mengoptimalkan diri dengan melakukan segala aktivitas di rumah.
- Meningkatkan bonding dengan keluarga.
Penerapan social distancing dalam kehidupan kita sehari-sehari saat pandemi ini, memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk perlindungan tubuh kita dan keluarga. Karenanya diharapkan kita bisa melakukan hal ini sebaik mungkin sesuai himbauan pemerintah.
Berdasarkan data update terakhir tgl 23 April 2020, kompas.com, jumlah yang positif terinfeksi virus Corona Covid-19 adalah 7.775 kasus, meninggal 647 kasus dan sembuh 960 kasus. Data ini menunjukkan jumlah yang terinfeksi terus bertambah, maka mari kita bersama-sama melakukan himbauan pemerintah, agar semua ini bisa segera teratasi dan pulih normal kembali. Insya Allah.
Salam semangat.
Share the article :
Iya mbak penting banget ini untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Karena selama covid banyak banget yang berdampak. Baik itu ekonomi dan silahturahmi saja bahkan terkendala ya. Sedih banget apalagi Ramadhan dan lebaran gini.
Ramadhan jadi terasa berbeda dan tidak semarak seperti sebelumnya.
Annafi di tempatku yg disiplin sosial distancing umumnya di mini market , ATM aja. Kalau pasar tradisional masih banyak yang lupa. Pokoknya wajib pakai masker kalau belanja ke sana
Pasar tempatku juga masih bisa di hitung yang pakai masker. Mungkin mereka merasa tidak nyaman ya.
Untuk teori mungkin semua orang udah pada tau tinggal kesadaran menjalankan saja ini
Iya Mbak, penerapannya butuh kesadaran di diri masing-masing.
Nice info kak..jadi bonding sama keluarga adalah nilai yang berharga ya jadi jaga jarak berkaitan kesehatan adalah adalah baik dalam sikon saat ini
semoga segera berakhir ya pandemi ini. ikutan sedih karena makin banyak yang positif dan seneng juga yang sembuh makin banyak. semgoa enggak lama lagi selesai pandemi ini. Aamiin
Aamiin. Iya Mbak. Semua mendoakan hal yang sama. Semoga pandemi ini segera berakhir.
Di tengah pandemi ini sebaiknya baik diri kita atau lainnya harus patuh pada protokoler kesehatan. Sehingga, harapan untuk hidup kembali normal segera terwujud. Rasa bosan, lelah dan jenuh terus menghinggapi pikiran saya. Semoga kita semua patuh dan taat pada himbauan pemerintah. Harapan terbaik adalah pandemi ini segera berlalu. Aaamiin
Ini jadi harapan semua orang. Aamiin.
Masih setia nih mba, social distancing udah 2 bulan #dirumahaja. Hehehe. Udah bosan bangettttt pastinya. Tapi demi kesehatan diri sendiri dan keluarga, harus bertahan.
Haha, sama Mbak. Andakan semua orang bisa melakukan hal yang sama, maka kondisi bisa segera teratasi.
duhhh ini memang kudu wajib dilakukan. Physical distancing adalah penting, sesuai protokol kesehatan.
Saya sendiri bawaannya parno karena banyak orang ngga paham jadi nempel nempel mulu kalo di tempat umum. Kalau ngga ada kepentingan dirumah aja deh
Setuju. Sebenarnya kita diminta untuk sementara sabar di rumah sampai kondisinya membaik. Semoga semuanya bisa menyadari akan hal tersebut.
Di kotaku, dua orang yang serumah pun nggak boleh berboncengan motor. Penumpang motor disuruh turun dan disuruh naik angkot. Itu bukannya lebih berisiko ya?
Bukannya kalau searah dan sekeluarga masih boleh ya Mbak.
Tadi saya baru pulang dari pasar disana rame banget, gak ada yg menerapkan social distancing. Aduh kok merasa ngeri banget ya
Pasar juga begitu. Jarang yang pakai masker juga.
Penerapan social distancing yg skrg udah mengarah pads physical distancing ya mba, harapan ak semoga pandemi ini segera usai
selain harus memakai masker memang sangat penting social distancing ini ya kak biar penyebaran virus bisa terhambat atau bahkan berhenti, semoga lekas kelar pandeminya 🙂
Aamiin.
Semoga kita bisa cepat kembali pada kehidupan sebelumnya dan Covid-19 pergi selamanya.
Di rumah saja itu mudah, social distancing itu sulit. Karena kita makhluk sosial.
Semoga pandemi ini segera berakhir, ya. Sudah pengeeeen banget dolan di rumah teman atai seru-seruan di komunitas
Kangen juga sama yang itu. Bisa maen, jalan-jalan dan seru-seruan deh.
Aku tiap keluar rumah selalu pake masker kain dan kalo perlu yg penting aja baru keluar, artikel nya bagus kakak
Saya pun begitu apalagi ada anak, jadi ekstra hati-hati.
Terima kasih Kak.
Di daerah wilayah rmh aq, org2nya terlalu santai, jadi masih byk sekali yg keluar tanpa masker & kumpul2…
Aq jadi gemes sendiri huff
Waduh padahal itu perlu dibatasi ya.
Gemes rasanya kalau lihat ada yang menyepelekan, padahal kasus semakin banyak.
Selain memutus penyebaran covid19, social distancing bikin aku jadi makin ngerti arti kesehatan 🙂
Ini salah satu hikmah yang kita dapatkan.
Social Distancing ini harus diterapkan ya demi memutus rantai covid 19. Tapi masih ada aja tetangga yang kumpul ngobrol dll. Meski mereka sehat tapi jaga jaga perlu lagi wabah
Setuju. Meskipun berat kita tetap lakukan bersama. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
iyah, salah satu manfaatnya bagi keluarga kami, yaitu semaikin dekat dan banyak melakukan kegiatan positif bersama, termasuk banyak ngomelnya juga, hahaha
Bonding jadi semakin kuat ya Mbak.
Saya menerapkan ini di keluarga saya. Bukan apa2 ya jaga2 aja.
Mantap. Semoga kita dan keluarga mendapatkan perlindungan dan terhindar dari virus ini.
Pingback: Masker Saat Pandemi, Bagaimana Penggunaannya - UmmiSyifa.com