Rahasia perjalanan waktu setiap insan

Rahasia Perjalanan Waktu Setiap Insan Manusia

Hello … Rahasia perjalanan waktu setiap insan manusia tidak ada yang tahu. Setiap insan sudah mendapatkan ketetapannya masing-masing dan tercatat di Lauhul Mahfuz-Nya. Tidak ada yang bisa menghindari, meski sudah menyembunyikan diri dalam lubang semut sekalipun. Inilah kehidupan kita. Tak ada yang kekal abadi. Semua akan ada batas kehidupannya masing-masing.

Apa sih reaksimu saat mendengar berita duka? Kaget, sedih, enggak percaya atau langsung meneteskan air mata. Banyak reaksi yang kita lakukan sebagai ungkapan perasaan kita saat itu. Karena kehilangan seseorang bukan suatu hal yang bisa diduga, tetapi sifatnya mendadak atau tiba-tiba. Beritanya bikin kaget dan rasanya tidak percaya mendengar kabar duka.

Rahasia perjalanan waktu setiap insan tak ada yang tahu

Rahasia Kehidupan Setiap Insan

Rahasia perjalanan waktu setiap insan manusia hanya Sang Kuasa yang berkehendak. Beberapa hari yang lalu, saat menjelang tidur, saya terhenyak membaca info di grup. Teman yang baru saya kenal sekitar setahun ini di komunitas One Day One Post, mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Entah bagaimana kronologinya.

Almarhumah Mbak Prajna menulis aktif di media juga melalui situsnya bunyi buny. Goresan tulisannya menarik dan menjadi jejak sejarah untuk perjalanan kehidupan selama ini. Sebagai amalan baik yang akan mampu memberatkan timbangan kebaikannya kelak. Semoga almarhum husnul khotimah. Aamiin.

Berita duka ini tentu menjadi teguran buat saya, bahwa kehidupan ini tidak ada yang akan kekal abadi. Allah SWT akan memanggil satu per satu hamba-Nya untuk kembali kepada-Nya. Teguran yang membuat kita untuk mengoreksi diri, apakah kita sudah siap menghadapi hal ini?

Rahasia kehidupan setiap insan

Perjalanan waktu

Semua perjalanan kehidupan kita adalah misteri. Bayi yang terlahir tidak akan bisa memilih siapa yang akan menjadi orang tuanya? Kita pun tidak tahu akan bagaimana masa depan kita, akankah cita-cita kita dapat terwujud? Di usia berapakah kita akan menikah dan dengan siapakah nantinya? Lalu di usia berapa kita akan kembali menghadap-Nya? Banyak pertanyaan yang tidak akan sanggup kita jawab, karena Allah SWT yang lebih mengetahui.

Begitupun dengan perasaan kita. Ada rasa sedih, senang ataupun gundah gulana karena permasalahan yang sedang dihadapi. Semua tidak mampu menebak keadaan ini karena akan datang secara tiba-tiba. Maunya sih bisa terus merasakan kebahagiaan, tetapi bagaimana mungkin? Saat ada berita duka, maka kita akan bersedih. Ketika ada berita menggembirakan tentu kita akan merasa bahagia.

Perjalanan waktu setiap insan sudah digariskan oleh Sang Kuasa. Berdasarkan batas waktu yang tidak jelas ini, maka sebenarnya kita perlu melakukan persiapan sebaik mungkin sejak dini. Menjaga lisan agar dapat bertutur kata yang baik. Menjaga tangan agar memegang bagian yang halal juga menggerakkan langkah kaki ke tempat yang di ridhoi-Nya. Ada banyak hal kebaikan yang bisa kita lakukan. Teman, keluarga, guru akan mampu mengingatkan kita dalam setiap langkah ini. Bila melakukan kesalahan akan diingatkan dan jika tergelincir akan diarahkan kembali.

 

 

Baca : Ukhuwah menjalin hati dengan iman

Hasil dari amalan kebaikan

Pernahkan kita memikirkan apa yang akan kita tinggalkan saat kehidupan ini berakhir? Harta, ilmu atau hutang. Tentu hal terbaik yang kita pilih. Hadist Nabi Muhammad SAW,

Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi)

Kenangan indah tidak hanya akan di ingat sesaat, tetapi akan turun temurun, akan jadi abadi. Seperti layaknya ilmu bermanfaat yang tidak akan berakhir hanya pada satu generasi, tetapi bisa terus menurun ke generasi selanjutnya dan selanjutnya, sehingga pahala akan terus mengalir.

“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim)

Kita mengenal bagaimana sosok Ibnul Qayyim rahimahullah yang telah memberikan faedah ilmunya yang berharga. Beliau rahimahulah berkata,

“Tahun ibarat pohon. Bulan ibarat cabangnya. Hari ibarat rantingnya. Jam ibarat daunnya. Nafas ibarat buahnya. Barangsiapa yang hela nafasnya untuk ketaatan pada Allah, maka hasil dari pohonnya adalah buah yang baik. Barangsiapa yang hela nafasnya untuk maksiat, maka  buahnya adalah hanzholah (buah yang pahit). Setiap orang akan memetik buah dari hasil usahanya pada hari kiamat nanti. Ketika dipetik barulah akan ia rasakan manakah buah (hasil) yang manis dan manakah yang pahit.“

 

Salam.

Referensi : www.rumaysho.com

 

 

 

Share the article :

27 komentar untuk “Rahasia Perjalanan Waktu Setiap Insan Manusia”

  1. innalillahi. semoga temannya husnul khotimah
    betul mbak takdir sudah ditentukan
    tugas kita untuk memperbanyak kebaikan sebelum nanti perjalanan di dunia ini berhenti

  2. Innalillahi waina illaihi rojiun. Turut berduka ya buat almh Mbak Prajna smg husnul khotimah. Kematian mmg misteri ya mb jd saat kpnpun Allah memanggil kita kudu siap. Jd bekal amal kebsikn Sj yg kita persiapkn.

  3. Innalillahi waina illaihi rojiun.. semoga temannya husnul khotimah, amiin. Kalau mendapatkan berita duka apalagi dari orang yang kita kenal rasanya seperti diingatkan kalau duniawi itu nggak abadi ya mba

  4. Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun. Semoga mendiang sahabatnya husnul khotimah ya, Mbak.

    Terima kasih banyak sudah mengingatkan saya lewat tulisan ini. Dalam kehidupan, kita seringkali harus melalui banyak godaan. Saya pun masih tertatih terus memperbaiki diri.

    Noted, meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. Jangan sampai waktu kita di dunia sia-sia kan, ya?

  5. Membaca ini membuat saya merenung. Apa saja yang sudah saya lakukan?
    Yang jelas blog saya adalah ladang ilmu yang bisa dimanfaatkan. Sehingga harapan saya kelak menjadi ladang amal yang takkan pernah putus. MAkanya saya selalu memastikan hanya menulis yang benar dan baik.

  6. Sebagai manusia kita diharapkan selalu bersyukur dan menjadi berkat untuk sesama melalui hal yang bisa kita lakukan secara positif dan memberi dalam setiap kesempatan.

  7. Pingback: Menanti Kehadiran Buah Hati dalam Rumah Tangga - UmmiSyifa.com

  8. Pingback: Bukan Sekadar Kecantikan Sesaat - UmmiSyifa.com

Tinggalkan Balasan ke Arda Sitepu Batalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *