Ħăi … Ramadan sudah jelang akhir, nih. Nggak terasa, ya. Waktu cepat berjalan, padahal banyak momen Ramadan yang dirindukan dan bikin kita terus terkenang. Ya, Ramadan memang bulan yang istimewa.
Banyak peristiwa yang kita nikmati selama sebulan berpuasa. Mulai dari tadarusan, ngabuburit, sahur, bukber, i’tikaf, menjalani sepuluh malam terakhir dan momen lainnya. Momen yang berbeda dari hari-hari biasanya.
Daftar Isi :
Momen-momen Ramadan yang Dirindukan
Ada beberapa momen istimewa Ramadan buat saya dan keluarga, yaitu :
1. Obor Keliling
Menjelang bulan Ramadan, anak-anak akan berkumpul setelah salat Maghrib. Mereka akan berkeliling membawa obor dan memakai baju atasan putih. Anak laki-laki pakai peci dan perempuan berjilbab.
Ya, acara Tarhib Ramadan ini memang seru banget dan sangat menyenangkan buat anak-anak. Mengingatkan kepada semua orang untuk mempersiapkan bulan Ramadan agar nantinya ibadah yang dilakukan bisa berjalan sesuai dengan harapan.
Mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah sebulan penuh. Memperkuat kemampuan masing-masing dengan menargetkan ibadah tertentu selama menjalani ibadah puasa.
Si A ingin mengkhatamkan Al-Qur’an hingga tiga kali, B ingin puasanya bisa full sebulan penuh, C berharap bisa salat tarawih rutin setiap hari, sedangkan D ingin bisa memaksimalkan di sepuluh hari terakhir dengan beri’tikaf.
2. Menyiapkan Takjil
Ngabuburit atau mencari takjil kadang suka bikin bingung. Ada banyak pilihan makanan dari makanan yang biasa kita makan sampai makanan yang unik dan menggoda. Makanan atau minuman memang menggoda iman saat kita berpuasa.
Padahal ketika berbuka, tidak banyak makanan yang bisa kita makan. Karena yang paling banyak masuk adalah minuman. Terus bagaimana dengan makanan yang sudah dibeli itu. Ada yang habis disantap, tetapi ada juga yang jadinya mubazir. Duh, jadi sayangkan kalau harus dibuang.
Saya dan keluarga lebih senang membuat menu takjil sendiri. Gorengan, kolak atau minuman es segar jadi variasi menu setiap harinya. Tidak semua masakan akan habis, karena itu ada yang dibagikan untuk tetangga.
Kenapa ya, gorengan itu selalu ada dalam setiap menu berbuka. Rasanya kurang afdol kalau makanan ini tidak tersedia di meja. Bisa jadi sebenarnya hanya sugesti kita saja, sih. Gorengan itu kan termasuk makanan berlemak karena melalui proses menggoreng dahulu.
Tentu tidak salah kalau lebih banyak dipilih karena rasanya memang beda, lebih gurih dan krezz … krezz. Eiit awas, makannya jangan sampai berlebihan, ya. Karena bisa bikin perut sakit dan memberatkan diri untuk menjalankan salat Maghrib.
3. Tadarusan
Adalah mengkhatamkan Al-Qur’an dan membacanya secara bersama-sama. Ada juga yang berusaha mentargetkan diri untuk khatam Al-Qur’an beberapa kali. Satu, dua atau tiga kali. Berapa banyak mampu mengkhatamkan Al-Qur’an disesuaikan kembali dengan semangat dan kemampuannya.
4. Salat Tarawih
Setelah berbuka dan salat Maghrib, umat muslim akan berdukung-dukung pergi ke masjid atau mushola untuk menjalankan ibadah salat tarawih secara berjamaah. Momen ini justru anak-anak yang paling ramai karena merasa senang bisa salat berjamaah bersama keluarga atau teman-temannya.
Sahutan surah al fatihah pun jadi ramai dengan suara anak laki-laki yang melengking tinggi. Posisi anak-anak memang tidak jauh dari orang tuanya, tetapi ada juga yang hanya mau bersama teman-temannya saja.
Saat seperti ini menjadi proses pembelajaran orang tua ke anak, bahwa salat berjamaah akan memberikan pahala yang lebih besar dibandingkan salat sendiri. Gerakan salat mengikuti imam dan tidak boleh mendahului dan tentunya tidak mengganggu gerakan salat yang lain, baik teman, keluarga atau orang di sekitar kita.
5. Panggilan Sahur
Setiap tempat mempunyai cara bagaimana membangunkan orang di sekitarnya untuk segera bangun sahur. Bagi ibu-ibu tentu membantu karena diingatkan untuk segera mempersiapkan menu sahurnya.
Suasana pukul 02:00-03:00 dini hari jadi lebih semarak. Mungkin ada yang merasa kurang nyaman, tetapi sebenarnya panggilan sahur ini bukan untuk mengganggu, ya. Ada yang melakukan panggilan melalui speaker, membacakan ayat suci Al-Qur’an atau membunyikan beduk hingga beberapa kali.
6. Buka Puasa Bersama Alias Bukber
Bukber alias buka puasa bersama menjadi tambahan acara saat Ramadan. Ada yang bersama teman, keluarga besar juga orang tertentu yang dekat dengan kita. Namun, dimasa pandemi ini bukber tidak semarak seperti sebelumnya.
Ada yang lebih memilih berbuka bersama keluarga demi untuk menjaga kesehatan bersama, sedangkan yang tetap melakukan bukber ke luar, tetap menjaga protokol kesehatan. Ya, semua mempunyai alasan yang sama.
7. Melakukan I’tikaf
Pada sepuluh hari terakhir, masjid akan ramai dengan berbagai acara Ramadan termasuk mengadakan i’tikaf. Tidak hanya anak muda yang ikut serta beri’tikaf, orang tua bahkan lansia pun tidak mau ketinggalan kesempatan ini.
Melakukan salat berjamaah, Isya, tarawih juga tahajud. Memanjatkan doa bersama dan melakukan tadarus. Kebersamaan ini terasa nikmat. Berkumpul dengan sesama muslim yang datang dari berbagai tempat.
8. Acara TV yang Menarik
Kebersamaan selama bulan Ramadan begitu terasa. Bagaimana tidak, anak-anak saat ini masih melakukan pembelajaran secara online plus ada banyak waktu libur. Awal dan akhir Ramadan anak-anak sekolah libur sekolah.
Waktu libur ini membuat mereka lebih banyak menikmati harinya dengan menonton tayangan kesukaan. Namun, tidak hanya anak-anak saja yang ikut menonton tayangan tv. Orang tua juga ikut menemani, terlebih untuk acara. Jadi nontonnya bakal lebih seru.
Saat nonton bersama biasanya dilakukan saat :
- Jelang berbuka puasa
- Siang hari setelah bangun tidur
- Setelah salat tarawih
Acara tv yang biasanya ditonton bersama, antara lain :
- Film kartun
- Kultum jelang bedug Maghrib
- Hafiz qur’an
- Sinema malam
9. Mencatat Isi Ceramah
Ketika salat tarawih suka ingat masa sekolah dulu. Semua murid diminta untuk mencatat apa isi ceramah yang didengarnya dan minta tanda tangan orang tua sebagai bukti bahwa kita ikut tarawih.
Pernah nggak, sih, mengalami masa ini. Seru, ya! Jadinya saat ustadz ceramah kita lebih fokus dengan terus menyimak dan menyalin ulang isi ceramahnya. Berbeda dengan kondisi anak sekarang yang bebas melakukan salat tarawih. Ini yang jadi momen tak terlupakan.
10. Buat Kue Lebaran
Kurang afdol rasanya kalau saat lebaran tidak ada sajian yang spesial. Kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing dan kukis lainnya. DItambah juga dengan kacang-kacangan.
Mulai dari kacang tanah, kacang bawang, kacang campur juga kacang mede. Semua pilihan makanan kecil atau snack lengkap tersedia. Ada juga yang menyediakan dodol Betawi, tape ketan hitam, kolang kaling warna warni, coklat manis juga kue kaleng.
Nah, kalau disajikan semuanya kamu bakal pilih yang mana, nih. Bingung nggak nentuin pilihan atau malah mau cobain semuanya satu persatu. Hihi.
11. Buat Ketupat Lebaran
Buat sebagian keluarga, kurang lengkap kalau lebaran tidak menyajikan ketupat. Sejak dua hari sebelumnya saja sudah mulai ada penjaja ketupat di pasar. Mereka mulai menggelar lapak dengan membuat banyak ketupat.
Jika ada yang ingin membuat ketupat sendiri juga tersedia daun kelapa mudanya. Ya, semua tergantung selera, sih. Begitu pula dengan ketupat jadi. Ada yang sudah menyiapkan diri menerima pesanan. Jadi pembeli sudah tinggal ambil saja di malam lebarannya.
Apa pelengkap ketupat lebaran? Rendang, sayur labu ketupat, opor ayam, sambal goreng, duh, semuanya enak dan menggoda selera. Siapa yang berani melewatkan santapan nikmat ini.
Ramadan Penuh Keistimewaan
Bulan Ramadan memang penuh dengan keistimewaan. Satu bulan spesial yang selalu dinantikan dan menjadikan momen Ramadan yang dirindukan. Karena itu banyak yang selalu berharap bisa dipertemukan lagi di tahun mendatang.
Bulan Ramadan tidak hanya memberikan banyak pahala untuk ibadah yang kita lakukan, tetapi juga menjadi momen yang membahagiakan bersama keluarga. Saat hari-hari biasa kita sulit bertemu dan berkumpul bersama, tetapi saat Ramadan keluarga bisa kumpul semua.
Menyatu dalam ikatan kebersamaan dengan penuh rasa kasih sayang. Menyiapkan takjil bersama, berbagi saat berbuka, dan melaksanakan salat tarawih bersama. Ramadan membuat yang jauh jadi dekat dan mampu menguatkan hati persaudaraan.
Penutup
Momen Ramadan yang dirindukan semua orang. Ada saat kebersamaan yang bikin kangen. Merasakan indahnya kekeluargaan, menyatu dalam tautan hati yang kuat dan berbagi bersama dalam keakraban. Semua berharap agar Ramadan yang kali ini dijalani bisa jauh lebih baik dari tahun sebelumnya dengan pencapaian target ibadah tertentu. Maka untuk mencapai target tersebut banyak yang melakukan persiapan sejak dini hari.
Semoga ibadah Ramadan yang kita jalani bisa terus semangat hingga akhir. Pandemi tidak menyurutkan kebersamaan yang terjalin. Meskipun tidak dapat bersua secara langsung, tetapi ikatan hati tetap terajut dengan indah.
Salam,
Share the article :
Pingback: Resep Aneka Takjil Favorit Keluarga yang Istimewa - UmmiSyifa.com
Pingback: 7 Perubahan Kebiasaan Setelah Puasa Ramadan - UmmiSyifa.com