Sudahkah Kita Menjadi Insan Yang Amanah?

Helo … Kenapa ya kita suka dengan teman yang amanah? Apakah diri kita sendiri sudah amanah? Amanah berarti dipercaya. Sifat amanah bermula dari diri sendiri. Sudahkah kita menjadi insan yang dipercaya, baik oleh keluarga, teman, saudara juga lingkungan sekitar, dalam uraian kata, juga perbuatan.
 

Kemajuan Teknologi 

Era teknologi digital saat ini, memudahkan setiap insan saling mengenal dan berkomunikasi dengan berbagai media, mulai dari telephon, WA, telegram, social media, video call, youtube, dan media lainnya. Melalui media tersebut, kita dapat menjaring banyak pertemanan, baik yang sudah di kenal, mendapatkan teman baru juga mempertemukan orang yang sudah sekian waktu tidak bersua. Tidaklah di pungkiri dengan teknologi yang ada semua kondisi menjadi lebih mudah. Namun, dibalik kemudahan tersebut segelintir insan yang berusaha memanfaatkan kebaikan dengan percikan niat yang kurang baik.
 
Derasnya arus kehidupan mampu membuat perubahan pada diri seseorang. Dengan alasan memanfaatkan media yang ada, seseorang melakukan segala cara untuk mendapatkan keinginannya dengan mudah. Berbohong dengan berbagai alasan, memanipulasi suatu hal agar kebohongannya menjadi lebih menyakinkan dan berbagai cara yang lain agar tujuannya dapat terwujud.
 
Sungguh ironi, tapi inilah yang terjadi di sekitar kita. Nilai kejujuran masih begitu mahal. Kebohongan masih menyelimuti orang-orang yang haus akan kedudukan dan kebahagiaan dunia. Lupa bahwa, satu kebohongan akan menutupi kebohongan selanjutnya dan selanjutnya.
 

Modus Penipuan

Teringat akan kejadian beberapa waktu yang lalu. Saat malam hari menerima orderkan sebuah baju muslim dan customer berjanji akan segera melakukan transfer sesuai nominal pembeliannya. Benar saja, keesokan harinya menyampaikan sudah melakukan transfer sesuai jumlah dan mengirimkan juga bukti transfer. Kemudian di jelaskan juga bahwa uang yang sudah di transfer tersebut tidak dapat langsung masuk ke rekening penjual jika belum melakukan aktivasi terlebih dahulu melalui ATM.
 
Merasa ada yang aneh dari transaksi tersebut, saya mencoba untuk mencari tahu informasi selengkapnya melalui Customer Service. Alhasil, tidak ada mekanisme transfer yang harus melakukan aktivasi terlebih dahulu melalui ATM, tetapi uang yang ditransfer akan langsung masuk ke rekening yang dituju. Kecurigaan pun semakin menjadi. Ternyata pembeli berniat melakukan penipuan. Aktivasi yang dimaksudkan adalah melakukan top-up ke no yang diinginkan.
 
Berhati-hatilah saat melakukan transaksi perbankan. Bukti transfer saat ini sudah bisa di buat sendiri dan bentuknya hampir menyerupai kertas print-out. Lakukan pengecekan lebih dulu bila merasa ada yang aneh dari transaksi. Cari informasi yang lengkap berkaitan dengan kecurigaan tersebut, seperti menghubungi customer service bank, bertanya pada teman yang sudah berpengalaman, dll. Meskipun kita merasa kesal karena customer berniat kurang baik, tetapi tetap menjaga kata-kata yang baik dan tegas. Doakan juga semoga kesalahan yang dilakukannya tidak di ulang kembali dan mendapatkan hidayah untuk bisa memperbaiki diri.   
 

Menjaga Amanah

“ Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal :
Kepercayaan, cinta dan rasa hormat”
~Ali bin Abi Thalib~
 
Kejadian tersebut menjadi refleksi diri bahwa menjaga amanah merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan. Mulai melatih sifat yang baik dan terpuji pada anak-anak adalah poin dasar untuk pertumbuhannya kelak.
Teringat bahwa segala hal yang kita miliki adalah bagian dari amanah. Semua titipan dan perbuatan yang kita lakukan, kelak akan di pertanggungjawabkan dihadapkan-Nya. Lalu apa jawabannya bila sifat amanah ini tidak dilakukan.
 

Dampak Tidak Amanah

 
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah :
“Dunia ini adalah negeri untuk beramal, sedangkan akhirat adalah negeri balasan, maka siapa yang tidak beramal di sini, dia pasti akan menyesal di sana.”
 
Sebuah keniscayaan bahwa setiap kebaikan akan mendapatkan balasan kebaikan yang sama, segitupun sebaliknya. Namun, tidaklah mudah melakukan suatu perubahan. Karena bila kita sudah berbuat salah, maka kebaikan yang kita lakukan akan menjadi sebuah tanda tanya yang besar. Kecurigaan yang sangat wajar.
 
Perubahan hendaknya dengan niat yang kuat. Bergabunglah dengan orang-orang yang mau menerima perubahan itu dan istiqomah. Meski perbuatan baik yang dilakukan tidak selalu dapat diterima, tetapi jika dilakukan dengan penuh kesungguhan dan terbukti dari hari ke hari maka lingkungan akan dapat menerimanya.   
 
 
Salam,
     

 

Share the article :

6 komentar untuk “Sudahkah Kita Menjadi Insan Yang Amanah?”

Komentar ditutup.