Tradisi Ramadan yang menyenangkan

Tradisi Ramadan yang Menyenangkan dan Tips Sehat dr.Zaidul Akbar

Ħăi … Alhamdulillah kita dipertemukan lagi Ramadan tahun 2021. Tahun lalu Ramadan terasa sangat berbeda, sepi dan kurang semarak. Tradisi Ramadan yang menyenangkan dan bikin kangen terasa tidak terpenuhi. Pandemi virus Covid-19 yang membuat semuanya jadi berubah. 

Kebiasaan sehari-hari dan tatanan kehidupan lain seolah diminta untuk memahami kondisinya yang terjadi. Bukan untuk menyerah, tetapi berusaha untuk menerima dengan legowo atas datangnya virus ini. 

Tradisi Ramadan yang Menyenangkan

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Kita melakukan puasa secara bersama dilanjutkan dengan amalan ibadah lain seperti salat berjama’ah, salat tarawih, tadarus dan ibadah lainnya. 

Suasana sunyi pada Ramadan tahun ini tidak lagi terjadi, karena sarana ibadah baik mushola dan masjid sudah bisa digunakan kembali dengan mematuhi protokol kesehatan. Namun demikian tidak serta merta semuanya melakukan ibadah di masjid. Daya tampung yang terbatas membuat lebih banyak orang melakukan ibadah sendiri atau bersama keluarga. 

Meskipun demikian tradisi Ramadan tetap bisa kita nikmati, antara lain:

1. Menanti Azan Maghrib

Suara azan menjadi sebuah penantian. Namun dibalik penantian tersebut ada banyak kegiatan yang bisa kita lakukan. Ada yang menyimak serial Ramadan, bertadarus, membuat takjil atau malah berburu takjil sambil ngabuburit. 

2. Berburu Takjil

Berburu Aneka Menu Takjil

Jelang berbuka puasa banyak lapak yang digelar. Berbagai penganan yang menggiurkan bisa dipilih untuk menu berbuka puasa nantinya. Pilihan disesuaikan dengan kesukaan masing-masing. 

Ada es buah, berbagai jenis gorengan, sate padang, pecel, bihun goreng, dan penganan lain yang membuat pembeli bingung untuk memilih. Semuanya memang menggoda selera karena kondisi kita sedang berpuasa. 

Ada yang membuat menu takjil sendiri, seperti yang saya dan keluarga lakukan. Menu takjil disesuaikan dengan request atau berdasarkan bahan makanan yang tersedia. Buat yang simple dan tentunya enak. Ada gorengan yang disajikan dalam kondisi hangat plus tidak lupa cabe rawitnya atau saos merah. 

Minuman hangat berupa air jeruk atau rebusan rempah untuk melepaskan dahaga. Tidak lupa juga es buah dengan bahan isian berupa aneka buah, kolang-kaling dan rumput laut atau cincau. 

Menu takjil memang tidak dalam porsi yang mengenyangkan karena bertujuan untuk pembuka puasa. Konsumsi yang memberatkan akan membuat kita menjadi kesulitan untuk menjalankan ibadah selanjutnya yaitu salat maghrib dan tarawih. 

3. Menikmati Tayangan Islami

Tayangan Hafiz Quran 2021
Sumber : rctiplus.com

Tayangan televisi saat Ramadan akan mengalami sedikit perubahan. Serial Islami bermunculan mulai dari kajian, serial nabi, juga sinetron. Bagi saya dan keluarga, tayangan yang dinanti adalah Hafidz Qur’an. 

Challenge untuk anak-anak yang sudah hafal Al-Qur’an ini jadi tambahan semangat untuk anak dan keluarga di rumah. Bukan hanya sekadar challenge, tetapi ada banyak hikmah yang dapat dipetik dari tayangan ini. 

Kisah kehidupan para hafidz, tausiah yang disampaikan ustadz dan ustadzah juga belajar cara membaca Al-Qur’an yang tepat. Menikmati tayangan ini mengingatkan agar Al-Qur’an mampu menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Mentadaburi isinya, dan selalu meluangkan waktu untuk membacanya dengan tartil, bukan membacanya dikala sempat saja. 

4. Salat Tarawih

Salat sunnah ini merupakan amalan yang dilakukan secara berjamaah, tetapi bisa juga dilakukan sendiri. Memang akan terasa lebih nikmat jika kita melakukannya bersama-sama. Namun dengan kondisi pandemi ini, sebagian besar masjid dan mushola masih membatasi jumlah jamaah. 

Maka tidak sedikit juga yang akhirnya melakukan ibadah ini sendirian atau bersama keluarga seperti yang saya lakukan. 

5. Membuat Kue Kering Lebaran

Setelah masuk 2-3 minggu berpuasa, umumnya akan mulai banyak yang menjajakan kue-kue lebaran. Bahkan aroma panggangan kuenya yang tercium sudah menggugah selera. 

Tradisi Ramadan yang menyenangkan

Beragam kue yang bisa dipilih. Mulai dari nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing, cookies coklat, dan jenis lainnya. Tidak hanya kue kering yang bisa dipilih, tetapi ada juga jenis kacang-kacangan, jelly, aneka coklat dan kue kaleng. Dijamin kamu bakal bingung untuk menentukan pilihannya, karena semuanya enak. Hehe. 

Sebenarnya masih banyak tradisi Ramadan yang menyenangkan lainnya, seperti membangunkan sahur, mudik lebaran, belanja baju lebaran di mall dan kebiasaan lainnya. Namun tidak semua kebiasaan tersebut dilakukan oleh semua keluarga, terlebih di tengah kondisi pandemi saat ini. 

Bulan Ramadan menjadi momentum yang berarti untuk berbenah diri. Nantinya menjadikan diri kita lebih bersabar, tawadhu, dan berlapang dada akan apa yang kita alami saat ini. 

Menikmati Bulan Ramadan

Bulan Ramadan merupakan bulan yang dinantikan dan mempunyai banyak keutamaan untuk umat Islam. Sebulan berpuasa dan didukung dengan menjalankan ibadah sunah lainnya membuat diri kita ditempa untuk terus mendekatkan diri kepada Sang Ilahi. 

Tidak hanya orang dewasa yang menjalankan dan merasakan kebahagiaan di bulan ini, tetapi semua kalangan usia merasakan hal yang sama. Raut kegembiraan terpancar seolah menyatakan bahwa bulan yang dinanti telah datang dan jangan sampai dilewatkan

Waktu sebulan memang cepat berlalu, maka sayang jika kita menyia-nyiakannya begitu saja. Usia merupakan rahasia Ilahi dan tidak ada yang bisa menduga apa yang akan terjadi esok hari, lusa, minggu depan ataupun tahun depan.

Hikmah Ramadan Untuk Kesehatan

Ustadz dr.Zaildul Akbar menjadi pembicara dalam webinar bertema “Sambut Bulan Suci, Bersihkan Hati dan Sehatkan Jasmani” yang diadakan oleh Kajian Rumah Qur’an di awal bulan April. Beliau menjelaskan bahwa puasa Ramadan selama sebulan penuh sebenarnya akan mampu merontokkan penyakit yang ada dalam tubuh kita. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menjaga asupan makan, tidak berlebihan dan pengolahannya juga yang simple saja. 

Tips Sehat dr.Zaidul Akbar

Misalnya saat berbuka dengan menggunakan air kelapa yang ditambahkan kolang-kaling, kurma atau madu kemudian ditambah dengan makanan berupa rebusan singkong, pisang, atau ubi jalar. Memangnya enak dan apa khasiatnya?

Saat tubuh belum terbiasa memang terasa kurang nyaman, tetapi dengan semakin membiasakan diri maka nantinya akan terbiasa. Air kelapa kaya akan kandungan asam amino yang baik untuk tubuh sedangkan rebusan umbi-umbian ataupun pisang bertujuan untuk menjaga fungsi sel tubuh. Air kelapanya boleh saja ditambahkan gula aren untuk menambah citarasa. 

Selanjutnya dr. Zaidul mengingatkan bahwa Ramadan merupakan masa untuk memperkuat iman, imun tubuh, melakukan proses detoksifikasi dan menguatkan kondisi tubuh kita agar menjadi lebih baik lagi dengan menjaga asupan makanan sehari-hari. 

Penutup

Tradisi Ramadan yang menyenangkan dan bikin kangen bakal selalu kita nantikan setiap tahunnya. Pandemi tidak menghalangi kita untuk menikmati bulan penuh keberkahan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. 

Sajian berbuka diharapkan juga tidak berlebihan agar nantinya kita bisa melakukan amalan ibadah lainnya. Asupan yang terpenuhi dengan baik akan membuat kita menjadi bugar bukan sebaliknya tubuh jadi lemah dan mengantuk. 

Semoga bulan Ramadan yang kita jalani tahun ini bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Mampu menjadikan kita menjadi insan manusia yang lebih dekat lagi kepada Sang Khalik dan tawadhu kepada-Nya. 

Dari sekian banyak tradisi Ramadan, mana sih, yang paling sering kamu lakukan? Sharing cantik, yuk!

Salam,

Share the article :

10 komentar untuk “Tradisi Ramadan yang Menyenangkan dan Tips Sehat dr.Zaidul Akbar”

  1. Sepakat banget sih kl Ramadan memang untuk memperkuat iman, imun tubuh, melakukan proses detoksifikasi dan menguatkan kondisi tubuh. Kl aku biasanya kangen salat trawih dan bikin kue kering mbak. Ehehe

  2. MasyaAllah mengingatkan banget mbak, sejak pertama puasa sampai ini diberi sakit sama Allah (demam batpil) tapi Alhamdulillah puasa masih jalan cuma yang lainnya banyak terlewatkan

    semoga nanti 10 malam terakhir bisa lebih maksimal lagi

  3. Kalau aku miriplah sama Mbak Asih, hanya tahun ini belum bikin kue lebaran, entahlah Mbak he..he… Oh ya, tips Dr. Zaidur Akbar bangus banget, terima kasih Mbak.

    1. Bikin kue antara ya dan tidak, sih Mbak. Karena kondisi tahun ini sepertinya masih sama seperti tahun lalu, tamu yang berkunjung ke rumah tidak banyak seperti sebelum pandemi.

  4. Cuma membuat kue kering yang aku gak lakukan. Soalnya aku enggak sabaran orangnya… hehehe

  5. Pingback: Momen Ramadan yang Dirindukan dan Bikin Terkenang - UmmiSyifa.com

  6. Pingback: Tips Menikmati Makanan Enak Tanpa Rasa Bersalah

Komentar ditutup.