Menanti kehadiran buah hati dalam rumah tangga

Menanti Kehadiran Buah Hati dalam Rumah Tangga

Hai semua … Menanti kehadiran buah hati. Sepasang insan yang baru saja mengikat janji suci dan membina mahligai rumah tangga akan menapaki hari-hari barunya dengan penuh harapan untuk kebahagiaan keluarga. Berbagai harapan dan doa dilantunkan untuk menjaga keharmonisan keluarga juga ingin bisa segera mendapatkan buah hati tercinta sebagai generasi penerus keluarga.

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kabar gembira dari seorang teman yang belum lama menikah, ada yang saat ini sedang mengandung dan ada yang baru saja melahirkan. Oooh senangnya. Rasa syukur tak terhingga mendengar kabar baik ini.

Kehadiran buah hati begitu membahagiakan 

Menanti Kehadiran Buah Hati

Tak dipungkiri bahwa setiap pasangan yang baru menikah akan berharap bisa segera mendapatkan buah hati. Menanti kehadiran buah hati yang sangat didambakan, baik oleh calon orang tua juga keluarga besar. Sudah tergambarkan bagaimana jadinya keluarga saat anak-anak yang diharapkan terlahir ke dunia.

Memiliki buah hati akan membuat suasana keluarga menjadi semakin lengkap. Suara anak kecil dan gelak candanya akan membuat rumah menjadi lebih berwarna. Memang semuanya membutuhkan proses. Ada yang mendapatkan buah hati dengan hanya menunggu beberapa bulan setelah pernikahan, tetapi ada yang perlu menunggu hingga beberapa tahun.

Alhamdulillah, waktu itu saya mendapatkan buah hati pertama tidak dalam proses yang lama, sekitar sebulan setelah menikah, berita bahagia itu hadir. Rasanya tidak percaya, benar nggak sih hasil tespeck ini? Kemudian menunggu waktu yang pas untuk memastikan kebenarannya di rumah sakit dan ternyata benar.

Kebayangkan bagaimana bahagianya keluarga saat mendengar berita gembira ini. Ungkapan kebahagiaan pun diwujudkan dengan melantunkan doa bersama dengan harapan janin dan ibu dapat terjaga kesehatannya sampai proses persalinan.

Realita kehidupan

Fakta dan mitos seputar kehamilan

Bentuk rasa syukur dengan mengadakan acara tasyakuran juga yang diadakan keluarga saat kehamilan mencapai empat bulan, yaitu saat ruh janin ditiupkan untuk pertumbuhan selanjutnya.

“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam bentuk mani) lalu menjadi segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), lalu menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat hal: rizkinya, ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraannya dan kebahagiaannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Selama proses menanti kelahiran buah hati, ibu akan terus menjaga janinnya sebaik mungkin. Melakukan pemeriksaan rutin juga menjaga asupan makanan yang bernutrisi agar janin berkembang dengan baik dan kondisi ibu juga sehat.  Namun, tidak sedikit informasi mengenai mitos tentang ibu hamil  yang beredar di sekitar kita, seperti :

  • Tidak boleh makan pedas karena bikin cepat kontraksi.
  • Minum kopi bisa mangakibatkan timbul tanda lahir pada bayi.
  • Minum air kelapa muda bikin bayi putih.
  • Asupan makanan tertentu bisa menentukan jenis kelamin janin, yaitu jika suka makanan manis maka anaknya perempuan dan makanan asam berarti laki-laki.
  • Jenis kelamin bayi bisa diketahui dari bentuk perut ibu.

Sebenarnya di balik mitos tersebut ada fakta yang lebih menarik, yaitu :

  • Makanan yang berbumbu tajam ataupun pedas memang bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi ibu hamil yaitu bisa merangsang saluran pencernaan seperti perut jadi kembung atau susah BAB.
  • Minum kopi bagi ibu hamil memang tidak disarankan dalam jumlah yang berlebihan karena memiliki kandungan kafein yang kurang baik untuk perkembangan janin, sehingga dokter obgyn juga tidak menyarankan konsumsinya.
  • Kelapa muda memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh dan bisa dikonsumsi oleh siapapun, tidak hanya oleh ibu hamil.
  • Jenis kelamin bayi hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan USG, selain itu ibu hamil juga bisa memastikan bagaimana kondisi janin, berat dan usia kehamilannya.

 

 

Baca : Rahasia perjalanan waktu setiap insan manusia

 

Rumah semakin semarak

Setelah menikmati masa kehamilan selama 9 bulan, calon orang tua akan menanti kelahiran bayi dengan perasaan mendebarkan. Banyak yang bilang kalau menunggu istri yang akan melahirkan itu bikin hati tidak tenang, jantung berdebar, bahkan ada yang tidak kuat menemani proses persalinan dengan alasan tidak tega. Namun, perasaan ini sebenarnya tidak hanya dirasakan oleh calon ayah saja, tetapi keduanya merasakan hal yang sama. Termasuk juga orang terdekat seperti keluarga dan orang tua.

Tentu ada banyak kisah menarik di balik proses kelahiran buah hati, baik yang dilakukan secara normal ataupun caesar. Seorang teman sempat curhat dari pengalaman pertama menemani istri melahirkan “ternyata melihat istri melahirkan itu menakutkan dan rasanya woow banget ya. Luar biasa prosesnya, bikin deg-degan bukan main.”  Hehe … Inilah nikmatnya menjadi seorang ibu. Merasakan bagaimana proses kehamilan selama 9 bulan, melalui proses persalinan, menyusui, mengasuh buah hati sampai besar.

Kelahiran buah hati membuat rumah jadi semakin semarak dan ramai. Ada warna baru yang tercipta. Sebagai orang tua perannya juga menjadi semakin lengkap dan berusaha menunjang pemenuhan keluarga dengan sepenuhnya. Meski bukan hal yang mudah, tetapi usaha dan kerja keras akan terus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Kehadiran buah hati membuat keluarga menjadi semarak

 

Kehadiran buah hati menjadi pelengkap dalam keluarga. Tumbuh kembang anak akan terus dijaga semaksimal mungkin oleh kedua orang tua. Canda, tawa, tangis, atau kesedihannya menjadi warna yang melengkapi bahtera rumah tangga.

Selain menjadi kebahagian, anak-anak yang terlahir juga merupakan amanah yang memang patut untuk terus dirawat dengan penuh kasih sayang juga curahan cinta kasih. Suatu saat kelak apa yang kita lakukan dengan sepenuh hati ini akan berbalas dengan kebaikan pula juga akan diminta pertanggungjawabannya oleh Sang Khalik.

Anakku … Teruslah tumbuh jadi anak yang bahagia, sehat dan kebanggaan keluarga. Kehadiranmu memberikan rasa tak terhingga dalam sanubari setiap orang tua.

 

Salam sayang,

Referensi : 
bimbinganislam.com
rumaysho.com
Share the article :

24 komentar untuk “Menanti Kehadiran Buah Hati dalam Rumah Tangga”

  1. Iya ya. Jadi ingat mitos air kelapa muda ketika istri hamil. Tiap pulang selalu minta dibelikan air kelapa muda agar kulit debay bersih.

  2. duh aku jadi pengen juga merasakan hamil dan melahirkan, berasa selama 9 bulan itu menikmati banget ya mba, masyaAllah sehat selalu buat mbanya dan keluarga ya…

    Salam dari Pekanbaru :))

  3. Alhamdulillah ya kalau cepat dapat momongan.. bahagia banget rasanya. saya juga bersyukur banget dulu selang seminggu nikah langsung dikasih kepercayaan sama Allah.. 😉

  4. Punya anak adalah anugerah sekaligus amanah ya mba, ga boleh sembarangan mendidik, btw aku dl waktu masih hamil juga kena mitos2nya hahaa jadi percaya ga percaya deh

  5. Selisih umur anak saya yang pertama dengan yang kedua hampir 10 btahun. Dan sudah suatu kebahagian saat itu bisa mendapatkan anak yang kedua setelah lama kosong

  6. Punya buah hati rasanya memang sangat bahagia ya, mimpi yang jadi kenyataan dan sangat bersyukur diberikan keturunan, wah ternyata di balik mitos mitos itu ada manfaatnya ya

  7. aku inget banget mba rasanya menantikan hari persalinan tuh dag dig dug sekaligus excited banget mau lihat si baby yang selama ini selalu kita ajak ngobrol, penasaran sama wajahnya, dan perasaan pas pertama kali liat si baby itu paling membahagiakan ya seumur hidupku

  8. hihi jadi kalau jenis kelamin memang untuk memastikan lebih baik usg saja ya, iya mitosnya yg minum air kelapa banyak banget didebgar biar jd lebih putih katanya XD

Komentar ditutup.