Kapan Anak Boleh Menggunakan Gadget (Freepik)

Kapan Anak Boleh Menggunakan Gadget?

“Mah, mana handphoneku. Tadi sebelum ke sekolah ada di kamar kok, kenapa sekarang tidak ada? Aku mau main game nih Ma,” rengek Ayu pada mamanya sepulang dari sekolah. Sejenak Mamanya terdiam. Mengerutkan dahi dan berpikir, kapan anak boleh menggunakan gadget? Apakah diusia Ayu saat ini sudah boleh dan aman?
“Ayu, untuk hari ini handphonenya istirahat dulu ya. Besok kamu mau ujian. Jadi sementara waktu tidak main game dulu. Fokus belajar sampai ujian sekolah selesai,” jelas Mama sambil mengamati ekspresi Ayu.
Ayu pun terdiam, cemberut, marah dan tidak terima gawai kesayangannya disita dengan alasan akan ujian.
Tersebut adalah sekilas kisah yang beberapa waktu lalu saya lihat saat berada di rumah saudara Ibu. Ayu usianya baru mencapai 9 tahun. Bisa jadi kisah ini menggambarkan bagaimana kondisi yang dialami para orang tua saat anak-anaknya sudah begitu dekat dengan gawai canggih dan mempesona itu. Ya, perkembangannya dunia digital semakin maju pesat. Kehadirannya tentu tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Semua aplikasinya membuat pengguna menjadi termudahkan. Hanya dengan ketikan jari, segala yang sulit dapat segera terpecahkan, pun yang jauh menjadi dekat.

Kapan Anak Boleh Menggunakan Gadget

Gadget tidak hanya diminati oleh kalangan tertentu saja, tetapi oleh semua golongan usia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua. Bahkan rasanya sehari tanpa gadget ada yang terasa kurang. Ya, kehadiran gadget dalam kehidupan sehari-hari begitu penting, sehingga tak terpisahkan.

Inilah salah satu dampak yang terjadi dari kehadiran gadget. Keberadaannya yang tidak bisa dilepaskan membuat orang tuapun memberikan fasilitas ini kepada anak sejak kecil. Alih-alih agar anak tidak gaptek dengan kemajuan teknologi saat ini. Namun, dampaknya justru membuat anak menjadi kecanduan. Sedangkan bagi anak yang melihat teman dan lingkungan akrab dengan gadget membuat mereka tidak mau ketinggalan juga.

Pakar parenting dan ahli teknologi sepakat dengan apa yang disampaikan Bill Gates. Tenplay memuat wawancara yang dilakukan terhadap Bill Gates, bos komputer ini, yang menegaskan bahwa anak-anak seharusnya TIDAK diperbolehkan memiliki gadget sebelum usianya mencapai 14 tahun.

 

Manfaat Gadget

Perkembangan dunia teknologi semakin hari semakin bertambah pesat dan terus maju dengan terobosan baru. Awalnya handphone difungsikan untuk memudahkan komunikasi baik melalui telephon atau kirim pesan. Namun, sekarang kemajuannya sudah sangat jauh berkembang. Handphone berubah menjadi smartphone dan sesuai namanya, benda pintar ini mampu mempermudah segala sesuatu.

  • Kecanggihan gadget memang memberikan manfaat bagi penggunanya, yaitu :
  • Memudahkan menggali informasi yang dibutuhkan.
  • Melancarkan komunikasi dan mampu menjaga silaturahmi.
  • Mampu memperluas pertemanan dan jaringan.
  • Memberikan kemudahan dalam menjalani bisnis.

Dampak Anak Menggunakan Gadget (Freepik)

Dampak Mengenalkan Gadget Terlalu Dini

Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang memang membutuhkan banyak informasi untuk mendukung kemampuan belajarnya setiap hari. Manfaat ini tentunya sesuai bila gadget diberikan untuk usia yang disarankan Bill Gates tersebut. Namun, umumnya alasan utama orang tua memberikan fasilitas ini adalah untuk menjaga komunikasi saat anak sekolah, sehingga orang tua dapat selalu memantau dimana dan kapan anak pulang atau dijemput.

Mengenalkan gadget sejak dini, bisa di telaah kembali kemanfaatannya, karena setelah dikaji ternyata memberikan dampak yang kurang diinginkan untuk masa tumbuh kembangnya, yaitu :

1. Anak kurang mau berinteraksi dengan dunianya
Dunia anak adalah dunia yang penuh keceriaan, canda tawa dan berusaha terus mengeksplorasi apa yang ada di sekitarnya. Bermain bersama teman-temannya membuatnya dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sehingga perkembangannya terus tumbuh dengan baik. Namun, apa yang terjadi setelah anak mengenal gadget? Keasyikannya bermain dengan teman-teman seusianya menjadi berkurang. Dia lebih senang bermain di rumah bersama gadget kesayangannya kapanpun dia inginkan.  
2. Anak lebih senang menyendiri dan menikmati keasyikannya dengan gadget
Kecintaannya dengan gadget membuat anak menjadi penyendiri. Di kamarnya atau diruangan rumah yang dia sukai. Bersama benda kesukaannya juga bisa membuat dia lupa akan apa yang harus dilakukan.
Penggunaan gadget pada anak (Freepik)
3. Tidak ada kontrol akan apa yang dilihatnya
Apakah selaku orang tua kita mampu melakukan pengawasan sepenuhnya pada anak? Tentu tidak, karena orang tua pun mempunyai aktivitas yang tidak bisa dihindari. Bersama gadget, anak bisa melakukan apapun dan melihat apa yang diinginkan.
4. Anak menjadi kecanduan gadget
Apakah gadget bisa membuat anak menjadi kecanduan? Tentu bisa dan ciri-cirinya antara lain :
  • Tidak bisa dijauhkan dari benda kesayangannya.
  • Sepanjang hari menikmati asyiknya bersama gadget.
  • Hilangnya ketertarikan dengan benda lainnya selain gadget.
  • Anak menjadi lebih mudah marah, bahkan berani membantah saat dijauhkan dari gadget.
5. Anak menjadi lebih agresif, mudah marah, bahkan membantah
Kedekatan anak dengan gadget, akan membuatnya ingin mengikuti apa yang sudah dilihatnya. Tidak hanya dilakukan saat di dalam kamar atau dirumah saja, anak juga akan menunjukkan pada teman-temannya.
6. Terpapar radiasi
Dikutip dari kumparan.com, California Department of Public Health (Departeman Kesehatan Masyakat California) Desember 2017 lalu. Memberikan informasi mengenai peringatan akan bahaya yang dapat ditimbulkan dari radiasi ponsel. Gadget disinyalir dapat memancarkan radiasi elektromagnetik. Berdasarkan hal tersebut, dihimbau pada seluruh masyarakat agar dapat mengatur jarak aman dalam penggunaannya.  

Penutup

Kapan anak boleh menggunakan gadget? Pertanyaan ini sering kali menjadi pertanyaan para orang tua. Namun, kemajuan teknologi yang terus berkembang membuat penggunaannya tidak bisa diabaikan begitu saja. 
Anak merupakan amanah yang Allah titipkan agar nantinya mampu menjadi anak yang diharapkan. Sebagai orang tua, kehadiran anak tidak hanya memberikan kebahagian, tetapi juga menjadi generasi penerus keluarga yang diharapkan mampu membawa nama baik keluarga. Harapan dan keinginan orang tua ini terus diusahakan dengan memberikan pendidikan sebaik-baiknya, menjaga dan merawatnya sebaik mungkin dan memenuhi semua kebutuhannya.
 
Namun, kemajuan teknologi membuat orang tua menjadi lupa akan hakikat ini. Ingin agar anaknya tidak kalah dengan anak lainnya maka orang tua memberikan berbagai fasilitas yang canggih dan keren untuk mendukung kecerdasan anak. Lalu apa yang terjadi? Anak menjadi menjauh, lebih suka menyendiri, menikmati kebersamaan dan keasyikannya dengan gadget canggihnya.
 
Waktu kebersamaan dengan orang tua menjadi berkurang karena dia tidak mau dijauhkan sama sekali dari benda itu. Reaksinya bisa dijauhkan, dia akan marah, berontak bahkan sampai berkata dengan tidak baik.  Sedih rasanya. Bukan ini yang bunda dan ayah inginkan Nak.
 
Apakah semuanya bisa di putar ulang kembali? Apakah kebersamaan yang sebelumnya terjalin bisa terus terjaga hingga kau besar nanti, tanpa ada penghalang benda itu? Bunda dan ayah minta maaf bila keliru dalam memberikan fasilitas itu kepadamu. Tujuan kami sebenarnya agar anak-anak bisa sama dengan anak lainnya, tetapi ternyata, kami lepas kontrol, justru memberikan kebebasan yang terlalu banyak, hingga semua ini terjadi. Semoga ini bisa diperbaiki dan selanjutnya tidak terulang lagi.
 
Salam,
 
 
Sumber :
id.theasianparent.com
Share the article :

34 komentar untuk “Kapan Anak Boleh Menggunakan Gadget?”

  1. Anak2ku semuanya gadget mania, terutama yang kedua tapi ku ubah jadi hal positif karena berkat gadget anak keduaku bisa jadi programmer cilik dan cybet atlit 🙂

  2. Aku termasuk orang tua yang tidak pernah memberikan gadget ke anakku. Aku biarkan dia bermain dengan mainannya. Gapapa diacak-acak. Yang penting dia ga minta hp. Jadi sekarang terbukti. Saat temannya sibuk main hp. Dia malah asik main sendiri, bercanda sama temannya, lari-larian. Padahal hpku nganggur dan temannya pegang hp semua. Tapi dia ga pernah minta hp. Alhamdulillah banget sih.

  3. Aku jiga setuju dengan Bill Gates untuk tidak memfasilitasi anak dengan gadget sebelum usia 14. Karena seberapapun positifnya kehadiran teknologi, dia tetap punya dampak negatif yang juga tidak bisa diremehkan. Salah satunya seperti yang terlihat saat ini, yaitu banyaknya orang yang jadi antisosial. Nah jika gadget sudah diberikan kepada anak sejak dini, bukan tidak mungkin gadget akan mempengaruhi karakter dan pola pikirnya.

  4. Gadget memang membuat candu. Bagi org dewasa saja sudah terjadi semua poin d atas. Apalagi bagi anak2 yg bisa dibilang belum mempunyai tanggung jawab dan pemikiran (yang penting main dan senang2). Tantangan bgt buat orang tua masa kini (dan depan) yg mempunyai anak kecil. Kebersamaan dan perhatian org tua dalam menciptakan lingkungan untuk membatasi penggunaan gadget sungguh penting ya mbak. Doakan saya.

  5. Terkadang ikut sedih melihat fenomena ini, menurut saya yang salah malah orang tuanya, dengan alasan agar anaknya tidak menangis atau mengganggu aktifitas maka anaknya di berikan mainan HP, sunguh miris pdahal sisi negatifny lebih besar apa lagi hp tersambung ke internet heem bahaya mengancam di depan mata,

    Boleh seorang anak di berikan hp asal dya sudah mengerti baik dan buruk.

  6. Mudah marah, lebih agresif dan terpapar radiasi itu benar-benar real Mba. Punya keponakan begitu soalnya. Duh, kasihan lihatnya. Orang tuanya udah kewalahan. Pada masih TK.

  7. Kalo Aku memang nggak bisa 100 persen mencegah anak dari gadget, tapi aku batasi konten2nya, waktunya, biasanya nggak lebih banyak pake HP, aku pake smartbox yg dipasang ke TV jadi bisa yutuban bareng anak sambil mengawasi channel yg mereka tonton

  8. Sayangnya anak zaman sekarang sudah diberikan gadget sejak dini. Bahkan bayi yang masih berumur bulanan aja udah dibiarin pegang dan lihat gadget. Padahal nggak boleh ya harusnya karena banyak juga dampak negatifnya kalau anak diperkenalkan dengan gadget seusia itu.

  9. Memang srharusnya semua diberikan sesuai dengan usianya. Mengenalkan sebagai alat untuk memudahkan dalam belajar boleh, tapi tetap dengan pendampingan, dan penggunaannya pun dengan kontrol penuh ortu. Tfs mb, semoga kita bisa bijak dalam mengenalkan gadget pd anak.

  10. Bener mbak, harusnya anak belum diperbolehkan memiliki gadget sebelum usianya mencapai 14 tahun, ya? Tetapi kayaknya hal ini cukup sulit, karena terkadang kalau anak lagi pengen main sementara ibu harus bekerja menggunakan gadget, galau lah jadinya.. .hahah

  11. Saya setuju dengan batasan usia minimal anak memiliki gawai secara pribadi. Kalau sekadar memegang, rasanya anak zaman now tidak ada yg tidak pegang punya ortunya 😉 Itupun harus ada durasinya.
    Apalagi kalau memiliki, hoho nanti dulu. Pernah ngikut seminar parenting, minimal saat anak sudah kelas 2 SMP. Semua memang demi kebaikan anak & orang tua, kok

  12. Benar Mba, anak kecil yang sudah terbiasa menggunakan gadget lebih mudah marah, tidak bisa dipisahkan dengan gadget. Wah ternyata seharusnya usia 14 tahuntbaru boleh menggunakan gadget, aku baru tau, makasih mba

  13. Pingback: Komik Masa Kecil yang Menggelitik dan Bikin Kangen - UmmiSyifa.com

Komentar ditutup.